Skip to main content

Sebab-sebab Munculnya Tafsir Birra'yi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 08, 2012

Tafsir birra’yi muncul sebagai corak penafsiran setelah tafsir bilma’tsur muncul, walaupun sebelum itu ra’yu dalam pengertian akal sudah digunakan para sahabat ketika menafsirkan al-Qur’an. Apalagi kalau kita menilik bahwa salah satu sumber penafsiran pada masa sahabat adalah ijtihad.
Di antara sebab yang memicu kemunculan corak tafsir birra’yi adalah semakin majunya ilmu-ilmu keislaman yang diwarnai dengan kemunculan ragam disiplin ilmu, karya-karya para ulama, berbagai metode penafsiran, dan pakar-pakar di bidangnya masing-masing. Akibatnya, karya tafsir seorang mufassir sangat diwarnai oleh latar belakang ilmu yang dikuasainya. Di antara mereka, ada yang lebih menekankan telaah balaghah seperti az-Zamakhsyari, telaah hukum-hukum syara’ seperti al-Qurthubi, telaah keistimewaan bahasa, seperti as-Su’ud, atau qira’ah, seperti an-Naisaburi dan an-Nasafi, telaah madzhab-madzhab kalam dan filsafat, seperti ar-Razi dan telaah lainnya. Hal ini dapat dipahami sebab disamping sebagai seorang mufassir, seseorang dapat saja ahli dalam bidang fiqh, bahasa filsafat, astronomi, kedokteran, atau kalam.
Kemunculan tafsir birra’yi dipicu pula oleh hasil interaksi ummat Islam dengan peradaban Yunani yang banyak menggunakan akal. Oleh karena itu, dalam tafsir birra’yi, peranan akal sangat dominan.
Kepustakaan:
Rosihan Anwar, Ulumul Qur’an, CV. Pustaka Setia: Bandung, 2004. Manna Khalil Qathan, Mabahits fi Ulumil Qur’an, Mansyuratul Ishril Hadist, Riyadl, 1973. Al-Farmawy, Abd Al-Hayy, Al-Bidayah fi a-Tafsir al-Maudhu’i, Maktabah al-Jumhuriyyah, Mesir, tt.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar