Skip to main content

Pengertian Remaja dan Masa Remaja

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 02, 2013

Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa, maka biasanya terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik maupun psikis, baik ditinjau dari bentuk badan, sikap, cara berfikir dan bertindak, sehingga mereka dianggap bukan lagi anak-anak dan mereka juga belum dikatakan manusia dewasa yang memiliki kematangan pikiran.
Masa remaja ,jika dilihat dari tubuhnya dia seperti orang dewasa, jasmaninya telah jelas berbentuk laki-laki atau wanita. Organ-organnya telah dapat pula menjalankan fungsinya. Dari segi lain, dia sebenarnya belum matang, segi emosi dan social masih memerlukan waktu untuk berkembang menjadi dewasa. Dan kecerdasan pun sedang mengalami pertumbuhan. Mereka ingin berdiri sendiri, tidak bergantung lagi kepada orang tua atau orang dewasa lainnya, akan tetapi mereka belum mampu bertanggung jawab dalam soal ekonomi dan social. Apalagi kalau dalam masyarakat dimana ia hidup untuk dapat diterima dan dihargai sebagai orang dewasa, misalnya ketrampilan dan kepandaian, pengetahuan dan kebijaksanaan tertentu.
Menurut Granville Stanley dalam Zakiyah, bahwa remaja merupakan masa sturm and drang yaitu periode yang berada dalam dua situasi: antara kegoncangan, penderitaan, asmara, dan pemberontakan dengan otoritas orang dewasa. Sedangkan dari Boyke Dian Nugraha berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang ditandai dengan perubahan fisik secara cepat, ketertarikan pada lawan jenis dan keinginan untuk memberontak. Senada dengan hal itu, George Lavinger juga mengatakan bahwa masa remaja adalah masa ketika remaja mulai mengenal minatnya untuk berhubungan dengan lawan jenis.
Pada diri seseorang memasuki masa remaja Elizabeth Harlock dalam Soekidjo menyebutnya sebagai Negatif Phase dikaitkan dengan adanya tindakan-tindakan negatif kerap terjadi dan dilakukan para remaja. Seperti halnya keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan untuk bekerja, kurang koordinasi pada fungsi-fungsi tubuh, kejemuan, kerap gelisah, mengalami banyak pertentangan sosial, menentang pendapat orang dewasa, perasaan amat peka, kurang percaya diri, mulai timbul suka pada lawan jenis, peka terhadap persoalan susila, dan suka berkhayal.
Kendati pun bermacam-macam umur yang ditentukan sebagai batas yang menentukan masa remaja, namun pada umumnya Para ahli mengambil patokan usia remaja, yakni berkisar usia 12 tahun hingga 21 tahun bagi wanita dan usia 13 tahun hingga 22 tahun bagi pria.
Menurut Konopka, sebagaimana dikutip Syamsu Yusuf, masa remaja dibagi menjadi beberapa fase, yaitu Remaja awal: 12-15 tahun; Remaja Madya: 15-18 tahun; Remaja Akhir : 18-22 tahun. Selain itu masa remaja dipandang sebagai masa transisi yang dipenuhi dengan berbagai bentuk perlawanan terhadap berbagai hal yang tidak disenanginya, sehingga akan timbul berbagai badai kehidupan yang kemudian akan merembet kepada berbagai ketegangan psikologis. Selanjutnya akan muncul berbagai dampak psikologis.
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pendapat para ahli, kiranya dapat dicari titik temu tentang batasan usia remaja, berkisar usia 12 tahun hingga 21 tahun bagi wanita dan usia 13 tahun hingga 22 tahun bagi pria. Sedang periode sebelum masa remaja disebut periode pubertas. Istilah pubertas itu sendiri berasal dari bahasa latin, yang artinya usia menjadi orang. Periode ini ditandai kemampuan seorang anak telah mampu melakukan aktifitas biologis yang dapat memberi keturunan atau berkembang biak.
Ada juga batasan yang lebih jelas untuk menunjukkan tanda-tanda biologisnya, yakni anak pria telah mengalami mimpi basah atau mengeluarkan sperma dari alat vital sementara anak putri setiap bulan sekali mengalami menstruasi.
Ciri-ciri lain dapat pula dilihat dari tingkah laku yang mulai pesolek, adanya perubahan intonasi suara dan tumbuhnya bulu rambut pada bagian tertentu di tubuh.
Secara psikologis, pada periode ini seseorang anak akan mengalami masa-masa perubahan tingkah laku dan pola pikir. Di satu sisi ia tidak ingin lagi disebut kanak-kanak, namun untuk tampil sebagai orang dewasa juga belum saatnya. Pada periode perkembangan inilah terkadang terjadi tindakan-tindakan mengejutkan, letupan-letupan emosional dan perilaku sok jagoan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Bulan Bintang, Jakarta). Soekidjo.N, Kenakalan Remaja, (Rineka Cipta, Jakarta, 2005). Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar