Skip to main content

Indikasi Gangguan Psikologis menurut Kartini Kartono

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 01, 2013

Keberadaan jiwa seseorang akan dapat diketahui melalui sikap, perilaku atau penampilannya yang dengan fenomena itu seseorang dapat dinilai atau ditafsirkan bahwa kondisi kejiwaan atau rohaniyah dalam keadaan baik, sehat dan benar atau tidak.
Menurut Kartini Kartono, indikasi gangguan psikologis atau kejiwaan, adalah ketidakmampuan individu dalam menghadapi realitas, yang membuahkan banyak konflik mental pada dirinya. Biasanya penderita yang tidak sehat mentalnya adalah individu yang tidak mampu atau sengaja tidak mau memikul tanggung jawab kedewasaan.
Akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh sikap, sifat dan perilaku yang tidak sehat secara psikologis dalam perspektif Islam adalah padamnya dan lenyapnya Nur Ilahiyah yang menghidupkan kecerdasan hakiki dari dalam diri seorang hamba, sehingga ia sangat sulit melakukan adaptasi, baik dengan lingkungan vertikalnya maupun lingkungan horisontalnya.
Indikasi-indikasi yang menandakan telah kehilangnya Nur Ilahiyah yang menerangi kecerdasan-kecerdasan hakiki yang fitrah itu antara lain;
Pertama, Jiwa kehilangan power dan energi untuk mendorong melakukan perbuatan, tindakan dan perjuangan dalam rangka menegakkan sikap, perilaku dan potensi ketenangan kedamaian dan sopan santun. Akal fikiran telah kehilangan power dan energi untuk merenungkan, memikirkan dan menganalisa rahasia ayat-ayat Allah, baik yang tertulis dalam al-Quran maupun yang tertulis diseluruh alam semesta
Kedua, Qalbu (hati yang lembut) telah kehilangan power dan energi untuk menanggap dan menerima hidayah, irsyad, firasat dan ilham, bahkan ia tidak dapat menampakkan ayat-ayat dan rahasia ketuhanan secara kesysyaf (penyingkapan alam gaib)
Ketiga, Inderawi kehilangan power dan energi untuk menangkap obyek dan hakekat lahiriyah ayat-ayat Allah, hakikat fenomena dan peristiwa yang berada terjadi di lingkungannya
Keempat, Jasad kehilangan power dan energi untuk tegak berdiri kokoh dalam mengaplikasikan perbaikan, kebenaran kemanfaatan dan keselamatan yang hakiki, akan tetapi justru jasad sangat kokoh dan kuat jika berdiri.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Kartini Kartono, Hygiene Mental, (Mandar Maju, Bandung 2000). Kartini, Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, (Mandar Maju, Bandung, 1989).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar