Skip to main content

Sejarah Pramuka dan Kepramukaan

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 26, 2012

Sejarah pramuka dan kepramukaan tidak dapat dipisahkan dengan terbitnya buku Scouting For Boys, karena buku inilah yang pertama kali menyebabkan anak­anak dan remaja beramai-ramai bergabung dalam kegiatan di alam terbuka yang dinamakan Gerakan Kepanduan. Buku tersebut ditulis oleh Lord Boden Powell pada tahun 1908 dan pertama kali diedarkan pada tanggal 15 Januari 1908.
Buku Scouting For Boys begitu menarik perhatian dunia, yang menarik dari buku ini, selain isinya karena Lord Boden Powell melengkapi buku tersebut dengan gambar-gambar yang dibuatnya sendiri. Selain mendirikan kepanduan putera, Lord Boden Powell juga mendirikan kepanduan puteri dengan dibantu oleh adik perempuannya yang bernama Agnes Boden Powell yang kemudian diteruskan oleh Lady Boden Powell. Dari sinilah dimulainya sejarah pramuka dan kepramukaan.
Untuk meningkatkan kualitas para anggota Gerakan Pramuka, Boden Powell menulis buku yang berjudul Rofering to Succes (mengembara menuju keberhasilan) pada tahun 1992. Buku ini berkisah tentang petualangan seorang pemuda yang sedang berperahu menuju sebuah pantai (pantai bahagia) dengan berlayar melewati rintangan-rintangan yang berbentuk karang tajam (karang‑karang kehidupan) yang berbahaya dan selalu menghalangi laju perahu pemuda tersebut. Karang-karang kehidupan itu adalah karang wanita, karang perjudian, karang minuman keras, karang mementingkan diri (egois) dan karang mengorbankan orang lain serta karang tidak ber-Tuhan (ateis).
Sedangkan menurut M. Amin Abbas, dkk., bahwa pada tahun 1908 mayor Jendral Boden Powell dari Inggris melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan di luar sekolah untuk anak-anak Inggris dengan tujuan supaya mereka menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan Inggris Raya pada waktu itu. Gagasan Boden Powell itu cemerlang dan sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di negara lain, di antaranya di negara Nederland oleh orang Belanda, gagasan itu kemudian dibawa dan dilaksanakan juga di jajahannya, dan orang-orang Belanda mendirikannya di Indonesia suatu organisasi yang bernama NIPV (Nederland Inidisce Padvenders Vereeniging) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
Pemimpin-pemimpin dalam gerakan nasional mengambil alih gagasan Boden Powell dan dibentuklah organisasi kepanduan yang bertujuan untuk masyarakat Indonesia yang baik, yaitu menjadi kader pergerakan nasional. Sumpah pemuda yang dicetuskan dalam konggres pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 benar-benar menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia itu untuk lebih maju. Adanya larangan pemerintah Hindia Belanda pada organisasi kepanduan di luar NIPV untuk menggunakan istilah padvenders, maka K.H. Agus Salim menggunakan nama pandu dan kepanduan untuk menggantikan istilah asing Padvinder dan Padvindery.
Sejarah pramuka dan kepramukaan sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan yaitu, pandu rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo, ini sebagai organisasi kepanduan yang ada di wilayah negara Republik Indonesia. Gerakan pramuka dan kepramukaan Indonesia hendak digunakan oleh pihak Komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan di Indonesia agar menjadi gerakan pioner muda seperti yang ada di negara Komunis. Akan tetapi, kekuatan pancasila di dalam PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) menentangnya dan dengan bantuan perdana manteri Juanda, maka perjuangan mereka menghasilkan keputusan Republik Indonesia No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang tepatnya pada tanggal 20 Mei 1961 dan ditandatangani oleh Ir. Juanda sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia karena waktu itu Presiden Soekarno sedang berkunjung ke negeri Jepang.
Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus non govermental (bukan badan pemerintah) dan berbentuk kesatuan. Gerakan ini dilaksanakan menurut jalan aturan demokrasi dengan kepengurusannya (Kwartir Nasional, Daerah, Cabang dan Ranting) yang dipilih dalam musyawarah. Dalam keputusan presiden No. 238 tahun 1961 Gerakan Pramuka ditetapkan oleh pemerintah sebagai satau-satunya badan di wilayah negara Republik Indonesia dan diperbolehkan menyelanggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.. Dalam rangka usaha peningkatan kecakapan, ketrampilan dan bhakti masyarakat, Gerakan Pramuka mengadakan kerja sama dengan banyak instansi, misalnya; dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Bank Indonesia (BI), Kementerian Pekerjaan Umum (DPU), Kementerian Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS, yang dulu Departemen P dan K), Kementerian Agama (DEPAG) dan lain sebagainya yang dapat mendukung perkembangan Gerakan Pramuka.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Sudarmo Darjosudiro, Tuntunan Membina Pandega Lengkap, (Darma Pustaka, Solo, 1991). M. Amin Abbas, dkk., Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, (Beringin Jaya, Semarang, 1994).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar