Skip to main content

Konsep Id dalam Psikologi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 15, 2012

Banyak sekali aliran dalam psikologi yang semuanya mencoba untuk mengetahui jiwa manusia berdasarkan perilakunya yang meliputi gejala-gejala kejiwaan, khususnya kondisi, proses dan fungsi kejiwaan manusia. Referensi kali ini akan lebih spesifik pada satu konsep saja yaitu id. Dan struktur kejiwaan yang akan dijelaskan nantinya akan mengacu pada satu aliran dalam psikologi, yaitu Psikoanalisa.
J. P. Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology yang diterjemahkan oleh Kartini Kartono, menjelaskan bahwa id adalah bagian dari jiwa atau psiche yang menjadi tempat kedudukan bagi libido. Dari id ini muncul impuls-impuls animalistis atau hewani dan khaotis yang menuntut pemuasan. Id tidak berhubungan dengan dunia luar, hanya berkontak dengan tubuh. Karena itu memusatkan tuntutannya kepada tubuh sendiri. Id keseluruhannya dikuasai oleh prinsip-prinsip kesenangan dan berusaha untuk memaksa ego yang dikuasai oleh prinsip realitas untuk mengabulkan segala keinginannya, tanpa memandang konsekwensinya.
Menurut Psikoanalisa, tokohnya yaitu Sigmund Freud, struktur psikis manusia terdiri dari tiga sistem, yaitu id, ego dan superego. Id berisikan dorongan-dorongan instink biologis dan pengalaman­pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak; ego merupakan kesadaran terhadap realitas kehidupan; dan superego merupakan kesadaran normatif. Sementara itu psikis manusia memiliki tiga strata kesadaran, yaitu consciousnes (kesadaran), pre consciousnes (ambang sadar/ pra sadar) dan unconsciousnes (ketidaksadaran).
Cara pandang Psikoanalisa dalam menganalisa jiwa manusia adalah secara vertikal ke bawah, sehingga Psikoanalisa disebut juga dengan depth psychology, yaitu cara pandang struktur jiwa manusia secara vertikal ke bawah, atau dengan istilah populernya top down. Berdasarkan itu, maka susunan struktur jiwa manusia masing-masing dari atas ke bawah adalah; concious (kesadaran), preconcious (pra sadar) dan unconcious (ketidaksadaran). Sejalan dengan itu, maka susunan dimensi-dimensi jiwa juga berturut-turut ke bawah adalah: superego, ego dan id.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
J. P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terj. Kartini Kartono, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001). Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi Dengan Islam; Menuju Psikologi Islami, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 1997).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar