Skip to main content

Pengertian Kritik Matan dalam Ilmu Hadis

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 07, 2012

Dalam bahasa indonesia, kata kritik mengandung makna antara lain; tangggapan, atau uraian tentang baik-buruk, benar-salah terhadap suatu hasil karya atau pendapat.
Dalam bahasa arab, padanan kata kritik adalah Naqd atau Tamyiz. Meski kata naqd ini tidak ditemukan dalam al-Quran (mungkin juga dalam hadis), namun sebagai orang yang ingin mencari bukti kebenaran suatu riwayat tidaklah perlu untuk diributkan, apakah boleh melakukan kritik atau tidak, karena metode kritik ini memang muncul setelah hadis-hadis Nabi dibukukan oleh para ulama hadis. Yang jelas, kritik hadis tidak lain adalah penelitian hadis untuk memilih dan memilih mana hadis yang menempati kualitas yang bisa dipertanggung jawabkan dan mana yang tidak, bahwa suatu riwayat benar bersumber dari Nabi saw.
Adapun kata Matan dalam bahasa arab berarti punggung atau yang kuat, bisa juga berarti bagian tengah (punggung) jalan, atau tanah yang tinggi yang keras. Pengertian etimologis ini menunjukan bahwa matan hadis adalah kalimat yang disandarkan kepada Nabi saw dan disebutkan di penghujung sanad. Ia menjadi inti dari periwayatan. Dengan kata lain, matan adalah isi hadis.
Contoh Sanad dan Matan
Imam Bukhari berkata: " diceritakan kepada kami oleh Muhammad Ibnul Mutsanna, katanya: " diceritakan kepada kami oleh Abdul Wahhab al-Tsaqafi katanya: " diceritakan kepada kami oleh Ayyub, dari Abu Qilabuh, dari Anas dari Nabi saw, sabdanya:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.
Contoh di atas menunjukan, Bukhari dari Muhammad Ibnul Mutsanna, dari ibnul Wahab Ats Tsaqafi dari Ayyub, dari Abu Qilabah dari Anas, dinamakan sanad. Perkataan Nabi saw: "Tiga orang, barang siapa ada yang tiga itu padanya niscaya dia mendapatkan (merasakan) kemanisan iman…..dinamakan matan hadis,
Jadi, yang dimaksud kritik matan adalah upaya penelitian yang dilakukan oleh ahli hadis terhadap matan hadis untuk mencari atau membuktikan kebenaran apakah yang diriwayatkan itu benar sebagai sabda Nabi saw atau bukan, atau untuk mencari penyelesaian terhadap matan hadis yang tampak berbeda atau bertentangan, baik dengan alquran atau dengan hadis yang sahih. Ini defenisi yang digunakan dalam makalah ini.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed. 2, Cet. 3; Jakarta: Balai Pustaka, 1990 ). H. A. Salam, ar-Isa, dan Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, Cet. 1; Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada, 2004. Muhdhor, Ahmad Zuhdi dan Atabik Ali. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Cet. 8; Yogyakarta: Multi Karya Grafika, t.thn. Munawwir, Ahmad Warson. Almunawwir: Ibid, h.116-117 Ed. 2; Surabaya: pustaka Progressif, 1997. Nuruddin Hr. Manhaj al-Naqd Fi 'Ulumil Hadis, Terjemahan mujiyo, Ulumul Hadis, Jilid 2, Cet. 2, Bandung: PT. Remaja Rosdakaryo, 1997. Ashshiddiqi, M. Hasbi. Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis, Jilid 1, Cet.VII; Jakarta:, 1987. Syakir, Syarh al-Alfiyyah, dalam Arifuddin Ahmad: Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi: Refleksi Pemikiran Pembaharuan Prof. Dr. M. Syuhudi Ismail, Cet. 1; Jakarta: Renaisann, 2005.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar