Skip to main content

Ajaran Tarekat Imam Lapeo

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 06, 2012

Sebagai ajaran tarekat yang diterima melalui ijazah dari gurunya, maka Imam Lapeo dalam hal ini, mengajarkan pula ajaran-ajaran tarekat kepada murid-murdinya dengan cara memberi ijazah kepada mereka terutama yang berkenaan dengan ajaran inti tarekat Qadiriyah itu sendiri.
Ajaran tarekat termuat dalam nasehat Abdul Qadir Jaelani yaitu; perlindungan kepada Allah dari setan terkutuk; tobat; pensucian diri; zikir kepada Allah swt.; makna ibadah ritual dan ibadah batin.
Perlindungan kepada Allah dari Setan yang Terkutuk
Imam Lapeo dalam pengajiannya, menganjurkan agar dalam membaca Alquran dan melakukan berbagai aktivitas, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Ajarannya ini, sesuai dengan firman Allah swt. dalam QS. al-Nahl (16): 98
"Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu meminta per-lindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."
Taubat
Menurut Imam Lapeo bahwa orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah, harus melalui maqam-maqam. Maqam pertama adalah taubat dan dengan bertaubat sebagai awal mula untuk mendapatkan nur Allah swt. Salah satu tanda taubat yang makbul adalah apa yang ditobatkan tidak diingat dan tidak kerjakan lagi.
Pensucian Diri
Hati itu, ada yang bersih dan ada yang kotor. Hati yang bersih adalah hati yang selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya karena mengharap rida-Nya, serta ikhlas semata-mata kepada-Nya. Pensucian hati adalah pensucian diri sendiri. Ada dua jenis pembersihan; yaitu; (1) penyucian lahiriyah, ini diperintahkan, dan aturan–aturannya lengkap dalam agama, serta diselesaikan dengan mencuci terus dengan air suci; (2) penyucian batiniyah, dan ini diperintahkan dengan melalui kesadaran adanya kotoran dalam diri sebagai manusia, sehingga menyadari diri atas dosa-dosa yang pernah dilakukan secara mujahadah dengan penuh penyesalan. Penyucian bantiniyah ini mengharuskan seseorang mengambil jalan kerohanian dengan melalui seorang guru kerohanian yang dikenal sebagai Syekh dalam ilmu tarekat.
Zikir kepada Allah swt
Zikir-zikir yang diajarkan Imam Lapeo mencapai 40 lafaz zikir yang di dalamnya terdiri atas doa-doa maqbul, wirid, dan shalawat penting, meliputi; doa sesudah shalat dan di luar shalat; doa menurut hajat; wirid tasbih dan taubat; zikir untuk memudahkan kesulitan dalam kematian yang dapat menjaga iman sampai akhir ajal; Bacaan-bacaan wirid Syekkh Abdul Qadir Jailani dan wirid Imam Gazali; selebihnya adalah shalawat kepada Nabi saw dan para wali besar.
Ibadah Ritual dan Ibadah Bathin
Imam Lapeo dalam mengajar ibadah kepada murid-murid-nya, beliau merujuk pada penuturan Syekh Hikam yang mengatakan :
Jika ada dua ibadah, dua ibadah wajib atau dua ibadah sunat tersamar di hadapan kita, mana yang didahulukan dikerjakan, yang dikerjakan adalah yang lebih berat dari maksud kita, itulah yang paling benar.
Ibadah sejati itu adalah ibadah hati, jika hati seseorang tidak mengindahkan ibadah sejati, maka shalat secara fisik akan menjadi besar. Shalat adalah permohonan dari mahkluk kepada penciptaNya. Inilah pertemuan antara hamba dengan Tuhan, tempat bertemunya adalah di hati. Jika hati tertutup itu pada hakekatnya ibadah tidak terlaksana karena hati itu adalah tubuh manusia apabila daging itu keadaannya baik, maka seluruh anggota tubuh akan menjadi baik dan sebaliknya jika daging itu keadaanya tidak baik, maka seluruh anggota tubuh menjadi buruk. Ingatlah bahwa sepotong daging itu adalah hati.
Tempat pelaksanaan ibadah shalat rutin itu adalah di mesjid dilakukan secara berjamaah dengan mengikuti imam dan menghadap kiblat, tidak mendapat restu dari orang lain dan dilakukan secara ikhlas serta khusu’. Ibadah secara ritual (fisik) adalah batas dan waktu tertentu pelaksanaannya, sedang untuk ibadah bathiniah yaitu untuk seluruh kehidupan dunia dan akhirat mesjidnya adalah hati, berjamaah adalah kemampuan khusus bathin yaitu zikrullah dan menyebut nama-nama pengaduan kepada Allah, dengan bahasa dunia batiniah.Imam adalah harapan yang tak tertahankan. Arah adalah menuju keesaan Allah swt. dengan tidak pada wakatu dan arah serta sifat keabadian dan keindahanNya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Said bin Musfir al-Qaththani, al-Syaikh Abdul Qadir al-Jaelani. Abu Bakar Aceh, Pengantar Tarekat; Uraian tentang Mistik (Cet II, Jakarta, F.A. H.M. Tawish Son, 1966). Ilham Shaleh, Hikmah dalam Hikam (Cet. I; Makassar: PPIM IAIN Alauddin Makassar, 2004). Imam Lapeo, al-Risalah al-Masammat diterjemahkan oleh H. Ilham Shaleh dengan judul Pilihan Doa oleh K.H. Muh. Shaleh (Makassar: t.d., Edisi Revisi 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar