Skip to main content

Kontroversi Tindakan Abu Bakar terhadap Sunnah dan Ahlul Bait

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 04, 2011

Perdebatan seputar definisi sahabat, keadilan sahabat dan kontroversi tindakan sahabat Nabi seakan tidak akan pernah berakhir. Beberapa pihak mengungkapkan hal yang sifatnya kontroversi untuk menaikkan golongan tertentu, pihak lain untuk memecah belah umat Islam.
Meski demikian, catatan sejarah dari kitab-kitab klasik tentang beberapa tindakan kontroversial itu menjadi lagalitas adanya hal tersebut. Tulisan Admin ini bukan untuk menjatuhkan sahabat, bukan untuk menaikan golongan tertentu, bukan untuk memecah belah umat dan bukan untuk sensasi. Ini dipublikasikan tiada lain hanya sebatas mengungkapkan adanya tulisan tentang kontroversi seperti itu.
Setelah sebelumnya diungkapkan beberapa hal yang dianggap kontroversial dari ijtihad Umar Ibnu Khattab, kali ini tulisan ini akan mengungkap adanya tulisan lain tentang kontroversi tindakan Abu Bakar ra.
Tindakan-tindakan Khalifah Abu Bakar ra yang dianggap bertentangan dengan al-Quran dan Sunnah Nabi saw, serta akal melebihi 4 perkara sebagaimana dicatat oleh ulama Ahlus-Sunnah wa al-Jama’ah dan syiah dalam kitab-kitab mereka. Untuk kali ini, setelah diperiksa secara pribadi oleh Admin, maka dipublish Cuma 2 perkara saja.
Khalifah Abu Bakar telah melarang orang ramai dari menulis dan meriwayatkan Sunnah Nabi saw. Khalifah Abu Bakar berkata: “Kitab Allah dapat menyelesaikan segala masalah tanpa memerlukan Sunnah Nabi saw” Dia berkata: “Siapa yang bertanya kepada kalian, maka katakanlah: Bainana wa bainakum kitabullah (Kitab Allah di hadapan kita/ antara kita hanya ada kitab Allah). Maka hukumlah menurut halal dan haramnya.”
Kata-kata Abu Bakar ini telah diucapkan beberapa hari selepas peristiwa Hari Khamis yaitu bertepatan dengan kata-kata Umar ketika dia berkata:” Rasulullah saw sedang “meracau” dan cukuplah bagi kita Kitab Allah (Hasbuna Kitabullah).” Lantaran itu sunnah Abu Bakar tadi adalah bertentangan dengan Sunnah Nabi yang dicatatkan oleh Ahlul Sunnah:”Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara sekiranya kalian berpegang kepada kedua-duanya niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya ; Kitab Allah dan “Sunnahku.”
Khalifah Abu Bakar dan kumpulannya telah mengepung dan coba membakar rumah Fatimah al-Zahra' sekalipun Fatimah, Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain as berada di dalamnya. Ini disebabkan mereka tidak melakukan bai'at kepadanya. Khalifah Abu Bakar adalah di antara orang yang dimarahi Fatimah as. Beliau bersumpah tidak akan bercakap dengan mereka sehingga beliau berjumpa ayahnya dan mengadu kepadanya. Bukhari di dalam Sahihnya, meriwayatkan dari Aisyah bahwa Fatimah tidak berkomunikasi dengan Abu Bakar sehingga beliau meninggal dunia. Beliau hidup selepas Nabi saw wafat selama kurang lebih 6 bulan.
Perlakuan sedemikian adalah menyalahi Sunnah Nabi saw yang bersifat lembut terhadap Ali bin Abi Thalib as dan melantiknya sebagai khalifah selepasnya: “Siapa yang telah menjadikan aku maulanya, maka Ali adalah maulanya” (penafsiran kata maula akan kami publis pada posting kami berikutnya) dan ia adalah sejajar dengan tuntutan Ali bin Abi Thalib as terhadap kedudukan khalifah.
Untuk kebenaran dari apa yang tertuang dalam kitab-kitab yang menyebutkan hal tersebut disadari atau tidak perlu telaah yang mendalam. Jika apa yang dikatakan dalam kitab-kitab seperti yang diungkap di atas, maka semua hadis dari Abu Bakar ra atau yang diriwayatkan oleh beliau cacat.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
al-Dhahabi, Tadhkirah al-Huffaz, I. tt. Al-Dhahabi, Tadhkirah al-Huffaz, I tt. Al-Bukhari,Sahih ,VI. tt. Ibn Qutaibah, al-Imamah Wa al-Siyasah ,I, tt. Abu l-Fida, Tarikh,I. tt. al-Tabari,Tarikh III, tt. al-Qunduzi al-Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah. tp. tt. al-Muttaqi al-Hindi, Kanz al-‘Ummal ,vi. tt
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar