Skip to main content

Perayaan Hari AIDS 2011; Antara Penanggulangan, Pemberantasan, dan Legalisasi Hubungan Bebas

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 01, 2011

Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988.
Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia. Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja pada 1996, dan mengambil alih perencanaan dan promosi Hari AIDS Sedunia.Bukannya memusatkan perhatian pada satu hari saja, UNAIDS menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun. Pada dua tahun pertama, tema Hari AIDS Sedunia dipusatkan pada anak-anak dan orang muda. Pada 2004, Kampanye AIDS Sedunia menjadi organisasi independen.
Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, dn cairan vagina
Jika melihat dan memperhatikan apa itu HIV dan AIDS dari sedikit uraian di atas, maka sebagai manusia normal, semua pasti akan berusaha menjauhinya. Tak heran jika sebagian mitos seputar AIDS mengatakan bahwa penyakit ini adalah kutukan Tuhan.
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, memperingatan hari AIDS 2011 yang dilaksanakan dan dipusatkan di Monas serta dihadiri oleh bapak wapres.
Ada hal aneh setidaknya bagi pribadi Admin yang melihat komitmen yang tidak berjalan lurus antara bahaya penyakit ini dengan target “perayaan” hari AIDS sedunia. Lihat saja apa yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, sebanyak 30 ribu kondom akan dibagikan dalam Pekan Kondom Nasional sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember.
"Melalui penyelenggaraan Pekan Kondom Nasional ini diharapkan agar masyarakat kembali diingatkan akan pentingnya penggunaan kondom sebagai salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran HIV dan AIDS," kata Country Director DKT Indonesia, Todd Callahan dalam konferensi pers "Pekan Kondom Nasional 2011" di E-Corner Epicentrum Walk Kuningan, Jakarta, Rabu. 

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nafsiah Mboi mengatakan pembagian kondom gratis itu tidak berarti bahwa mendukung perilaku s3ks bebas namun untuk pencegahan penularan HIV dan penyakit menular s3ksual lainnya.
"Kita akan bagikan kepada pemula yang belum tahu. Ini bukan berarti mendukung ’free s3x’ (s3ks bebas), s3ks bebas itu sudah ada. Kondom adalah sebagai alat pencegahan," ujarnya.
Kampanye penggunaan kondom untuk penanggulangan bahaya AIDS dalam presentase kecil, mungkin bisa. Tapi lihat apa makna lain pembagian kondom. Bukankah itu legalisasi s3ks bebas. “silahkan berhubungan s3ks, karena salah satu penyebaran HIV AIDS melalui s3ks maka gunakanlah kondom ketika kamu malakukannya terhadap siapa saja". Kira-kira begitu makna tersirat yang admin tangkap. Kalau, s3ks bebas itu sudah ada, kenapa bukan hal itu yang dicegah, karena salah satu sebab utama penyebaran HIV AIDS dari sana.
Bukan Cuma itu, Boediono sebagai wapres ketika memperingati puncak acara Hari AIDS Sedunia 2011 yang dipusatkan di Lapangan Silang Monas Jakarta, Minggu dalam sambutan acara tersebut mengatakan, penyakit AIDS hingga saat ini belum bisa ditaklukkan sepenuhnya, untuk itu ia mengimbau semua pihak untuk berpartisipasi dalam menanggulangi penyakit tersebut.
"Tugas yang penting menghentikan penyebaran penyakit HIV AIDS," katanya.
Kalimat di atas secara sederhana tanpa pikiran kritis sedikitpun tentu merupakan ungkapan sambutan yang tepat. Tapi admin sedikit merefleksi kata penyebaran, hentikan penyebaran HIV AIDS, karena itu tugas penting. Penafsiran bahasanya kira-kira seperti itu. Lantas apa yang salah?. Jika target penghentian adalah pada penyebaran, maka upaya pembagian kondom sudah tepat. Atau lebih nyentrik lagi, biarkan HIV AIDS ada dan kita hentikan penyebarannya.
Bagi pembaca tentunya mempunyai kata yang tepat untuk tujuan memberantas (baca: menghilangkan, memusnahkan) HIV AIDS, sekalian buat sambutan kenegaraan. Lebih jauh, untuk perayaan HIV AIDS ini, apakah untuk ceremony belaka, pemberantasan, penanggulangan, atau pembiaran dengan topeng perayaan?. Komitmen dan perilaku kita adalah jawabannya.
Referensi Makalah®
*Refleksi Admin
Sebagian data bersumber dari:
http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2011/11/sejarah-hari-aids-sedunia.html.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar