Skip to main content

Peran Keluarga Terhadap Pendidikan Anak

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 14, 2011

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar peserta didik, baik berupa fisik maupun non fisik yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses pendidikan. Dengan demikian keluarga sebagai lingkugan pendidikan mencakup lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik terdiri dari manusia yang berada di lingkungan keluarga atau rumah dengan segala perlengkapannya sebagai tempat tinggal. Sedang lingkungan non fisik seperti; suasana hubungan sosial, suasana psikologis, dan suasana religius.
Peran keluarga terhadap pendidikan mempunyai pengaruh besar, terutama terhadap perkembangan jiwa anak. Hal ini disebabkan karena keluargalah tempat pertama dan utama bagi anak-anak dalam memperoleh pendidikan. Keluarga merupakan tempat anak-anak diasuh, tumbuh dan berkembang. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis yang artinya:
“Diriwatkan dari Ibnu Umar dari Nabi saw. ia bersabda: Ingatlah, kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban dari yang dipimpinnya. Penguasa atas rakyat adalah pemimpin, dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya, laki-laki pemimpin dalam rumah tangga dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap keluarga yang dipimpinnya, perempuan adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya, dan hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.”
Hadis di atas menggambarkan betapa besarnya peran keluarga atas anggota keluarganya. Dengan demikian wajar apabila orang tua mempunyai peran penting dalam pendidikan anak-anaknya untuk perkembangan baik fisik maupun mentalnya.
Keluarga sebagai lingkungan awal pertumbuhan anak harus diisi dengan hal-hal yang bersifat positif sehingga menjadi star yang baik bagi pertumbuhannya. Pengalaman sukses bagi anak di awal pertumbuhannya terus diusahakan, sebab pengalaman seperti itu akan membuka peluang demi kemajuan yang lebih tinggi lagi. Akan tetapi sebaliknya, pengalaman gagal di awal pertumbuhannya bisa mengakibatkan penghambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada fase berikutnya.
Selain itu, hubungan orang tua dengan anak-anaknya akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Hubungan yang serius, penuh pengertian dan kasih sayang akan membawa pada pembinaan pribadi yang tenang dan terbuka. Hal ini disebabkan karena ia mendapat kesempatan yang cukup baik untuk tumbuh dan berkembang. Tetapi hubungan yang tidak serasi, banyak perselisihan dan percekcokan, akan membawa anak kepada pertumbuhan pribadi yang sukar dan tidak mudah dibentuk karena ia tidak mendapatkan suasana yang baik untuk berkembang, karena selalu terganggu oleh suasana orang tuanya.
Dalam kaitannya dengan penataan non fisik, salah satu peran keluarga adalah penataan psikologis. Penataan psikologis ini menyangkut emosi dan suasana kejiwaan yang menyertai dan dirasakan dalam kehidupan keluarga.
Faktor-faktor yang Menjadi Penyebab Terciptanya Pendidikan Keluarga dalam Upaya Mengembangkan Kepribadian Anak
Dilihat dari peran orang tua terhadap pembinaan keluarga adalah sangat penting artinya. Dalam hal ini orang tua merupakan obyek sekaligus menjadi subyek, karna tidak bisa disangkal lagi bahwa keluarga adalah pondasi dari suatu negara yang akan membentuk watak-watak generasi muda sebagai anak bangsa.
Faktor-faktor yang penulis maksudkan di sini adalah:
  1. Kematangan fisik dan mental.
  2. Menghilangkan ketergantungan kepada orang tua.
  3. Tingkat pendidikan.
  4. Kesehatan
  5. Ekonomi
Hal yang penting yang juga harus diperhatikan dalam kehidupan keluarga adalah terciptanya kasih sayang bersama. Bila dalam suatu keluarga senantiasa didasari oleh rasa kasih sayang di antara semua anggota keluarga terutama oleh kedua orang tua terhadap anak-anaknya, maka seluruh anggota keluarga akan merasakan betapa nikmatnya hidup dalam naungan keluarga yang bahagia.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Sahih Muslim Juz II, Beirut: Dar al-Fikr, 1988 M/1408. Abi Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawy, Riyadush-Shalihin, Mustafa al-Baby wa Auladuhu, 1357 H/ 1939 M. Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental Jakarta: Gunung Agung, 1986. Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000. Mustafa Fahmi, Penyesuaian Diri, Jakarta: Bulan Bintang, 1986. Dadin Surana, “Mendidik Anak Melalui Penciptaan Iklim Religius dalam Keluarga”, Ta’dib, Vol. I Nomor 2 Agustus 2002. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1982. Kartini Kartono, Psikologi Anak Psikologi Perkembangan, Bandung: Mandar Maju, 1990. William J. Goode, The Family, Alih Bahasa Dra. Laila Hanoum Hasyim dengan judul Sosiologi keluarga, Edisi I Jakarta: Bina Aksara, 1985.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar