Skip to main content

Pengertian Depresi dan Beragam Cara Mengatasinya

Oleh: Mushlihin, al-HafizhPada: September 19, 2018

Depresi (kelainan depresif utama) adalah penyakit medis serius dan banyak ditemui yang berefek pada bagaimana perasaan, bagaimana pikiran, dan bagaimana kelakuan kita. Untungnya, depresi bisa disembuhkan.

Depresi menyebabkan perasaan sedih dan/atau kehilangan ketertarikan dalam aktivitas yang biasanya disukai. Ia bisa merujung pada berbagai masalah emosi dan fisik selain juga bisa mengurangi fungsi dan kemampuan seseorang di rumah maupun di tempat kerja.

Penyakit ini memiliki beberapa gejala yang muncul, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Seperti merasa sedih atau memiliki mood yang depresif, kehilangan ketertarikan atau kesenangan dari aktivitas yang sebelumnya disukai, perubahan selera makan – kehilangan atau bertambah berat badan yang tidak berhubungan dengan asupan makanan, kesulitan tidur atau terlalu banyak tidur, kehilangan tenaga atau mudah lelah, merasa tidak berharga ataau merasa bersalah, kesulitan untuk berpikir, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan membuat keputusan, dan memikirkan tentang kematian atau bunuh diri.

Gejala ini paling tidak muncul dalam dua minggu untuk bisa didiagnosis sebagai depresi. selain itu, kondisi medis (mislnya masalah thyroid, tumor otak, atau kekurangan vitamin) bisa memiliki gejala yang serupa, jadi penting untuk menghilangkan perhitungan kesehatan medis umum. Diperkirakan, depresi berpengeruh pada 1 dari 15 orang dewasa (6,7%) di setiap tahunnya. Dan satu dari enam orang (16,6%) akan mengalami depresi pada suatu waktu dalam hidup mereka. Depresi bisa menyerang kapan saja, tapi rata-rata, muncul pertama kali di akhir masa remaja hingga pertengahan usia 20-an.

Perempuan lebih mungkin terpapar depresi daripada laki-laki. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa satu per tiga perempuan akan mengalami sebuah babak depresif besar di hidupnya. Depresi berbeda dengan kesedihan atau duka.

Kematian seseorang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, atau putusnya sebuah hubungan dalah pengalaman sulit yang harus dilewati seseorang. Menjadi sediha tidak sama dengan memiliki depresi. Kesedihan adalah hal yang natural dan unik bagi setiap orang, dan memang memiliki beberapa kesamaan dengan depresi. Keduanya kerap kali berhubungan dengan kesedihan yang panjang dan hilangnya keinginan untuk beraktivitas sehari-hari.

Cara mengatasi Depresi

Ada beberapa cara untuk mengatasi depresi. Yaitu dengan lewat obat-obatan, psikoterapi, dan Elektrokonklusif terapi. Untuk obat-obatan, biasanya seseorang yang mengalami depresi akan diberikan obat antidepressant. Hal ini karena kimiawi otak bisa berkontribusi pada depresi seseorang dan obat-obatan bisa dijadikan solusinya.

Sementara itu untuk psikoterapi adalah "terapi berbicara". Biasanya cara ini ampuh untuk mengobati seseorang dengan tingkat depresi menengah hingga berat; yang disertai juga dengan terapi obat-obatan seperti yang sebelumnya disebutkan. Biasanya penderita akan diajak berbicara, mengobrol, membahas hal fokus pada saat ini dan juga penyelesaian masalah.

Sementara elektrokonklusif terapi adalah pengobatan medis yang biasanya hanya diperuntukkan mereka yang mengalami depresi berat atau kelainan bipolar yang tidak merespon pengobatan lainnya. Pengobatan ini menggunakan stimulasi elektrik singkat pada otak saat penderitanya ada dalam pengaruh anestesi. Ada juga beberapa hal yang orang lain bisa lakukan untuk mengurangi gejala depresi.

Bagi banyak orang, berolah raga secara teratur bisa membangun perasaan positif dan meningkatkan mood. Selain itu, tidur dengan cukup dan berkualitas secara rutin, makan makanan bergizi dan sehat, menghindari alkohol juga bisa mengurangi gejala depresi.

Depresi, seperti penyakit lainnya, adalah penyakit serius yang nyata. Juga ada bantuan dan pengobatannya. Dengan diagnosis dan pengobatan yang terpat, orang yang mengalami depresi akan bisa melaluinya.

Referensi Makalah® Referensi: •American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), Fifth edition. 2013.
•National Institute of Mental Health. (Data from 2013 National Survey on Drug Use and Health.) www.nimh.nih.gov/health/statistics/prevalence/major-depression-among-adults.shtml
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar