Skip to main content

Religiusitas; Perbedaan Agama dan Religiusitas

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 02, 2013

Religiusitas berakar dari kata (Religio, bahasa Latin; religion, bahasa Inggris), agama, dan din (al-Din, bahasa Arab). Walaupun secara etimologis memiliki arti sendiri namun secara terminologis dan teknis istilah diatas berinti makna sama. Religi yang berakar kata religare berarti mengikat.
Ahli psikologi Wulf sebagaimana yang dikutip oleh Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam pernah memberikan pengertian religiusitas, yaitu sesuatu yang dirasakan sangat dalam, yang bersentuhan dengan keinginan seseorang, membutuhkan ketaatan dan memberikan imbalan atau mengikat seseorang dalam masyarakat.
Religiusitas adalah suatu keadaan dimana individu merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupan manusia dan hanya kepadanya manusia merasa tergantung dan berserah diri.
Mangunwijaya mengemukakan pendapatnya bahwa agama dan religiusitas merupakan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya tidak dipisahkan karena saling melengkapi dan saling mendukung. Agama lebih menunjuk kepada kelembagaan, kebaktian kepada Tuhan atau dunia atas dalam aspeknya resmi, yuridis, peraturan-peraturan dan sebagainya yang meliputi segi-segi kemasyarakatan. Sedangkan religiusitas lebih melihat aspek-aspek yang ada dalam lubuk hati, sikap personal yang sedikit lebih banyak misteri bagi orang lain karena menafaskan intimitas jiwa yakni cita rasa yang mencakup totalitas kedalam pribadi manusia.
Oleh karena itu, religiusitas lebih mengatasi dan lebih mendalam dari agama yang tampak formal atau resmi. Religiusitas adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama islam.
Berdasarkan uraian tersebut, religiusitas adalah dorongan naluri untuk meyakini dan melaksanakan dari agama yang diyakininya, dalam wujud taat kepada agama yang dianut meliputi keyakinan kepada Tuhan, peribadatan, dan norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Fuad Nashori dan Rachmy Diana Muchtaram, Mengembangkan Kreatifitas dalam Prespektif Psikologi Islami, (Yogyakarta: Menara Kudus Jogjakarta, 2002). Y.B. Mangunwijaya, Menumbuhkan Sikap Religiusitas Anak-anak, (Gramedia, Jakarta,1986).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar