Skip to main content

Peran Doa dalam Kehidupan Manusia

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 23, 2013

Doa mencakup bidang yang sangat luas. Peran doa dalam kehidupan manusai sebenarnya menggambarkan manusia yang memiliki harapan, keinginan, dan kelemahan. Jadi pada hakikatnya kemampuan kemanusiaan adalah sangat terbatas dan oleh kare itu kita butuh kepada Allah swt dalam segala keadaan.
Doa adalah kontak batin dengan Allah sebagai perwujudan pengabdian hamba kepadaNya. Berdoa merupakan suatu kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam kehidupan ini, yang telah terbukti dapat menjadi landasan dal am menentramkan jiwa manusi a, terlebi h lagi pada saat terjadinya bencana, kesusahan atau malapetaka.
Mencermati dari perintah Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya berdoa merupakan fitrah manusia. Manusia membutuhkan sandaran yang paling hakiki dalam kehidupannya. Ia merasa menjadi makhluk yang lemah dan tiada daya tanpa kekuatan dari Tuhannya. Kesadaran ini akan terasa manakala kesusahan dan kesulitan menerpa kehidupannya. Bahkan sering tanpa disadari seseorang akan menyebut Tuhannya saat ia membutuhkan pertolongan.
Kalimat-kalimat doa yang terucapkan oleh seseorang pada dasarnya mempunyai kekuatan psikologis (ruhaniah) yang mampu membangunkan energi fisiologis (material). Doa dapat diibaratkan sebagai radio aktif yang mengandung sumber tenaga dahsyat dari Allah. Ketika seseorang berdoa maka seseungguhnya ia sedang menghubungkan dirinya dengan kekuatan yang maha dahsyat, karena Allah senanti asa meli hat dan mendengarkan seti ap untai an kal i mat doa para hamba-Nya.
Kesadaran diri sebagai hamba akan diikuti dengan kesadaran akan kekuasaan Allah swt., bukan yang lain (selain Allah). Ia akan menyadari tentang sifat-sifat Allah yang sempurna (Asmaul Husna), kebesaran-Nya, kasih sayang-Nya dan keadailan-Nya. Kesadaran ini akan membantu seseorang dalam melaksanakan setiap aktifitasnya hanya bergantung kepada Allah dan hanya kehendak-Nya saja yang akan tejadi di muka bumi. Kondisi psikologis orang yang mengakui kebesaran Allah swt. akan senantiasa mengilhami dirinya untuk sering mendekat dan bersungguh-sungguh menjalankan semua yang di peri ntah dan menjauhi semua yang dilarang, bahkan dalam berdoapun ia akan sungguh-sungguh (khusyuk) karena betul -betul mengharapkan Ke-mahamurah-an Allah dalam mengabulkan doanya.
Komunikasi yang dilakukan dapat dimulai dengan menyanjung kebesaran dan keagungan Allah serta doa dan sholawat kepada kekasih Allah (Rasulullah saw). Setelah itu dimulai dengan pengungkapan atas kelemahan, dosa dan kesalahannya, sehingga mampu menimbulkan kerendahan hati di hadapan Allah swt. Kemudian diikuti dengan pengungkapan atas kegundahan hati dalam menghadapi kesulitan, permasalahan maupun hal-hal lain yang membutuhkan pertolongan Allah swt. Komunikasi yang dilakukan secara intens akan terus membuka tabir Kemahakuasan Allah dalam hidup manusia. Hal ini dikarenakan semakin sering kita berkomunikasi dengan Allah maka perasaan kita semakin dekat kepada Allah, dan inilah yang ditunggu-tunggu oleh Allah swt. Bahkan Allah sangat menyukai rintihan doa seorang hamba di kala semua orang telah terlelap dalam tidur malam, dan janji Allah akan segera mengabulkannya (Allah akan malu untuk tidak mengabulkan doa hamba yang bertakwa).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Wawan Susetya, Rahasia Terkabulnya Doa, (Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2008). Anis Masykhur, Doa Ajaran Ilahi (Kumpulan Doa dalam Al-Quran beserta Tafsirnya), (Jakarta: Hikmah, 2007).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar