Skip to main content

Pengertian Tasbih

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 11, 2013

Kata tasbih adalah bentuk masdar dari sabbaha-yusabbihu-tasbihan yang berasal dari kata sabh. Menurut Ibnu Faris, asal makna kata sabh ada dua. Pertama, sejenis ibadah. Kedua, sejenis perjalanan cepat. Pengertian kata tasbih dalam referensi ini, berasal dari pengertian pertama, yaitu menyucikan Allah swt dari setiap yang jelek.
Secara terminologi makna tasbih adalah mensucikan Allah swt dari segala keburukan dan dari segala perbuatan ataupun sifat yang tidak sesuai dengan keagungan, kemuliaan, kasih sayang, dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. Sementara itu, kata subbuhun adalah suatu sifat bagi Allah, yang berarti Allah Maha Suci dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya.
Al-Ragib al-Asfahani dalam mengartikan kata sabh sebagai “berlari cepat di dalam air (berenang) atau di udara (terbang)”. Kata itu dapat dipergunakan untuk perjalanan bintang di langit, atau lari kuda yang cepat, atau kecepatan beramal. Dinamakan tasbih karena segera pergi untuk beramal dalam rangka menyembah Allah. Kata ini berlaku untuk melakukan kebaikan atau menjauhi kejahatan.
Kata itu dapat dipergunakan untuk perjalanan bintang di langit, atau lari kuda yang cepat, atau kecepatan beramal. Akan tetapi kata tasbih yaitu segera pergi untuk beramal dalam rangka menyembah Allah. Kata ini berlaku untuk melakukan kebaikan atau menjauhi kejahatan. Al-Asfahani menambahkan, tasbih bisa dalam wujud perkataan, perbuatan ataupun niat. Makna inilah yang sudah berkembang sampai sekarang. Dan menjadi makna istilah tasbih.
Berdasarkan pengertian tersebut tasbih, bahwa fenomena gerak di alam ini merupakan petunjuk nyata untuk memahami pengertian tasbih secara lebih mendalam, dan bahwa alam semesta ini senantiasa berubah. Dengan mengetahui adanya waktu yang senantiasa mengalir, dapat diketahui bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini adalah bertasbih dan senantiasa bertasbih karena semuanya bergerak dan menempel dalam aliran waktu sehingga setiap saat selalu berubah dan menjauh dari posisinya semula.
Adapun Kata Tasbih, diambil dari Madhi sabbaha, dengan seluruh turunannya dan sabbaha-yasbihu. Dalam al-Quran, kata tasbih dengan segala timbangannya, disebutkan sebanyak 93 kali.
Semua kata tasbih ditemukan secara bervariasi. Bentuk itu mengisyaratkan bahwa tasbih alam semesta seluruhnya kepada Allah swt ini termasuk makhluk hidup. Semua makhluk itu bertasbih pada masa dulu, masa sekarang dan masa yang akan datang, semuanya tak henti-henti mensucikan Allah swt di setiap waktu dan saat.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
M. Fuad Abdul Al-Baqi, Mu'jam Al-Mufahras li Al-Fad al-Quran Al-Karim, (Beirut: Daral Fikr, 1981). M. Ishom El-Saha, Saiful Hadi, Sketsa Al-qur’an Tempat, Tokoh, Nama, dan Istilah dalam Al-Quran. (Lista Fariska Putra, 2005). Nisywah Al-Ulwani, Rahasia Istighfar dan Tasbih, (Jakarta: Pustaka Al-Mawardi, 2008).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar