Skip to main content

Pengertian Reinforcement dalam Pembelajaran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 09, 2013

Respon positif (reward), bertujuan agar tingkah laku yang sudah baik frekuensinya akan berulang atau bertambah. Sedang respon yang negatif (punishment) bertujuan agar tingkah laku yang kurang baik itu frekuensinya berkurang atau hilang. Kedua pemberian respon tersebut, dalam proses belajar mengajar disebut pemberian Reinforcement (penguatan).
Menurut J.P. Chalpin, reinforcement berasal dari kata reinforc (memperkuat) dan ment, yang berarti penguatan suatu reaksi, dengan jalan menambah suatu peningkatan kekuatan kebiasaan".
Menurut J.J. Hasibun dan Moedjiono, penguatan adalah tingkah laku guru dalam merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.
Menurut Moh Uzer Usman, penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu ti ndak dorongan ataupun koreksi .
Dari beberapa pengertian reinforcement dalam pembelajaran, disimpulkan bahwa penguatan merupakan umpan balik yang diberikan guru sebagai suatu bentuk penghargaan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan memberi hukuman/ memadamkan perilaku yang tidak diinginkan.
Namun, menurut pendapat Kenenth N. Wexley, menyatakan bahwa;
"research on behavior modivication sugests that reinforcement of behavior with rewards is usually more effective than reinforcement with punishment".
Dalam penelitian membuktikan, bahwa penguatan dengan menggunakan hadiah lebih efektif daripada penguatan yang menggunakan hukuman. Oleh karena itu sebelum menggunakan reinforcement, maka harus dipikirkan secara matang dahulu apakah seorang pendidik akan menggunakan hukuman atau hadiah.
Pemberian penguatan tentunya memiliki tujuan tertentu yang mengacu pada peningkatan kemampuan belajar anak didik saat mengikuti pelajaran. Tujuan pemberian penguatan kepada murid di sekolah yaitu :
  1. Meningkatkan perhatian siswa dan membantu siswa belajar bila pemberian penguatan digunakan secara selektif.
  2. Memberi motivasi kepada siswa.
  3. Mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu, dan meni ngkatkan cara belajar yang produktif.
  4. Mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar.
  5. Mengarahkan terhadap pengembangan berfikir yang divergen (berbeda) dan pengambilan inisiatif yang bebas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005). J. P. Chalpin, Kamus Lengkap Psikologi, tej. Kartini Kartono, (Jskarta: Persada Pers, 2009). J. J. Hasibun dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009). Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000). Kenenth N. Wexley et.all., Organizational Behavior and Personel Psycology, (tk: Irwin, 1984). Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar