Skip to main content

Pengertian Social Engineering

Oleh: AnonymousPada: January 18, 2013

Kecenderungan yang berada dalam manusia untuk hidup bermasyarakat merupakan suatu kecenderungan yang bersifat fitri, sehingga Allah swt menjelaskan dalam firman-Nya;
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari pria dan wanita, dan membuat kamu suku-suku dan kabilah-kabilah, agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah itu yang maha mengetahui, yang maha waspada. (QS. Al-Hujarat: 13)
Seperti kita ketahui, bahwa paradigma sosial sesungguhnya memusatkan pada wilayah aksi dan interaksi antara individu satu dengan individu yang lainnya, perilaku sosial dalam hal ini akan selalu menjadi pusat standardisasi sejauh mana tingkat perilaku manusia dalam berinteraksi. Ketika sebuah perilaku individu tidak sesuai dengan norma-norma sosial maka interaksi sosial terhambat sehingga muncul apa yang di sebut dengan problem sosial.
Dalam pengertian, istilah sosial berasal dari kata bahasa Inggris social berarti kemasyarakatan, sedangkan secara istilah social 1) of certain species of insect and animal species, including humankind. Living together in organized colonies or group. 2) pertaining. 3) concerned with responsible for the mutual relation and welfare of individuals. For example social worker.
Manusia sebagai makhluk sosial sering kali dihadapkan kepada masalah-masalah tersebut diatas. Menurut Philip Kotler problem sosial adalah kondisi tertentu di dalam tatanan masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan norma dan mengganggu anggota masyarakat baik individu maupun golongan dan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui upaya bersama (kolektif).
Kata “engineering” sesungguhnya berasal dari bahasa inggris yang mempunyai arti keahlian teknik, atau pabrik mesin. Akan tetapi mengalami arti yang lebih luas ketika masuk dalam wilayah sosial, keahlian teknik atau pabrik mesin mengalami perluasan makna menjadi suatu upaya merekayasa suatu objek sosial dengan segala perencanaan yang matang untuk mewujudkan transformasi sosial sesuai dengan target perekayasa atau "engineer".
Berangkat dari uraian itu, maka rekayasa sosial (social engineering) adalah suatu upaya dalam rangka transformasi sosial secara terencana (social planning), istilah ini mempunyai makna yang luas dan pragmatis. Obyeknya adalah masyarakat menuju suatu tatanan dan sistem yang lebih baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh sang perekayasa atau the social engineer. Maka upaya rekayasa ini muncul berawal dari problem sosial, yaitu ketidak seimbangan antara das sollen dengan das sein, atau apa di kita cita-citakan dimasyarakat tidak sesuai dengan apa yang terjadi.
Less dan Presley, mengartikan social engineering adalah upaya yang mengandung unsur perencanaan, yang diimplementasikan hingga diaktualisasikan di dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan tinjauan sejarah, munculnya istilah social engineering di Indonesia adalah ketika rezim orde baru berada pada posisi puncak tiraninya sekitar tahun 1986. Rekayasa sosial merupakan perencanaan sosial yang muaranya pada transformasi sosial, didukung dengan internalisasi nilai-nilai humanisasi yang tinggi. Seringkali kita memaknai rekayasa adalah suatu upaya negatif, hal ini dikarenakan kita terjebak dalam satu situasi kekuasaan atau kegiatan-kegiatan praktis rekayasa dilakukan oleh elite- elite politik yang mempunyai tujuan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Agus Salim memaparkan dan mengidentifikasi tejadinya perubahan sosial yaitu proses reproduksi dan proses transformasi. Sedangkan Everest Hegen, menguraikan kondisi masyarakat modern dengan analisa kepribadian manusia. Menurutnya, ada dua kepribadian manusia yang sangat mempengaruhi kondisi sosial, yaitu otoriter dan innovative. Implikasinya adalah jika karakter masyarakat otoriter maka yang tejadi adalah keterbelakangan dan muncul berbagai masalah, sehingga yang perlu kita lakukan adalah membangun kepribadian-kepribadian inovatif secara bertahap melalui ideas atau paradigma berfikir.
Dari berbagai penjelasan dan gambaran argumentasi beberapa tokoh tersebut, ada titik temu yang saling berhubungan yaitu problematika sosial disebabkan oleh fungsi masyarakat dan struktur sosial yaitu struktur ekonomi (kaya-miskin) dan struktur politik (penindasan).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Al-Quran, diterjemahkan (Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran, Jakarta, 1974). Harper Collins, Dictionary of Sociology, (New York: HarpernesCollins Publisher, 1991). Jalaludin Rahmat, Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau Manusia Besar?, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999). Muh. Hanif Dhakiri, Paulo Freire, Islam dan Pembebasan, (Jakarta: Djambatan, 2000).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar