Skip to main content

Model Pembelajaran Prompting Question

Oleh: AnonymousPada: January 23, 2013

Pertanyaan merupakan stimulus yang mendorong anak untuk berfikir dan belajar. Dalam proses belajar mengajar pertanyaan merupakan komponen yang sangat penting. Pertanyaan yang tersusun dengan baik dan terarah dapat memberikan dampak positif bagi siswa. Dalam penerapan model pembelajaran interaktif ini akan dipadukan dengan penggunaan pertanyaan pengarah dalam proses pembelajarannya.
Pertanyaan mengarah atau menuntun (prompting question) merupakan pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada peserta didik dalam proses berfikirnya. Hal ini dilakukan apabila guru menghendaki agar peserta didik memperhatikan dengan seksama bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap penting. Dari sisi lain, apabila peserta didik tidak menjawab atau salah menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang mengarahkan atau menuntun proses berfikir peserta didik sehingga pada akhirnya peserta didik dapat menemukan jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.
Pertanyaan dalam pembelajaran digunakan untuk berbagai macam tujuan, diantaranya adalah untuk mengontrol siswa, sebagai informasi, untuk menguji daya ingat siswa, untuk mendorong siswa berfikir, untuk mengarahkan dan menuntun pada arah tertentu, dan untuk mengungkapkan gagasan.
Moh Uzer Usman mengenali ada beberapa dampak positif yang dapat diberikan dari pemberian pertanyaan yang tersusun baik yaitu:
  1. Dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
  3. Dapat mengembangkan pola dan cara berfikir aktif siswa.
  4. Dapat menuntun proses berfikir siswa untuk menentukan jawaban yang baik.
  5. Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang lebih mementingkan isi dan hakekat pertanyaan. E.C. Wrag dan George Brown berpendapat bahwa mutu pertanyaan guru sebanding dengan jawaban yang akan diperoleh dari pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pertanyaan yang diajukan pada siswa haruslah merupakan pertanyaan yang matang yang dapat menolong siswa untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu jenis pertanyaan yang digunakan untuk menolong siswa dalam menemukan jawaban yang tepat adalah bentuk pertanyaan yang mengarahkan atau diistilahkan dengan prompting questions.
Menurut E.C. Wrag dan George Brown bentuk pertanyaan prompting dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
  1. Mengubah susunan pertanyaan dengan kata-kata berbeda atau lebih sederhana yang disesuaikan dengan pengetahuan murid.
  2. Menanyakan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang membawa mereka kembali pada pertanyaan semula.
  3. Memberikan review informasi yang diberikan dan pertanyaan yang membantu murid untuk mengingat atau melihat jawabannya.
Dalam kegiatan pembelajaran pertanyaan tidak hanya digunakan untuk menguji kemampuan peserta didik, namun juga dapat merangsang keterlibatan mental dan fisik peserta didik. Oleh sebab itu dengan memberi pertanyaan pengarah dalam pembelajaran, maka guru dapat memberi arahan kepada apa yang harus difahami dan diperoleh peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan.
Dengan dihadapkan pada pertanyaan yang terarah peserta didik akan menjadi tertantang untuk merespon. Respon yang diberikan peserta didik dapat diperoleh dengan cara mengkonstruksi atau mengasimilasi konsep-konsep yang ditemuinya. Dengan demikian pemberian pertanyaan pengarah dapat mengembangkan proses berfikir dan keterampilan proses, penggunaan memori, penemuan sendiri, dan belajar bermakna sehingga dapat berakibat pada baiknya pemahaman konsep dan retensi peserta didik.
Holmes mengklasifikasikan pelaksanaan interaktif dalam lima tahap yaitu:
  1. Introduction (pengantar). 
  2. Activity problem solving (melakukan aktivitas atau memecahkan masalah). 
  3. Sharing and discussing (saling berbagi dan diskusi). 
  4. Summarizing (meringkas atau menarik kesimpulan). 
  5. Assessment of learning of unit material (menilai belajar unit material).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Suprayetkti, Penerapan Model Interaktif, http://www.teknologipendidikan.net. Nasution, Didatik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). Taufik Rahman, Efek Pertanyaan dalam Pembelajaran Sains Terhadap Penguasaan Konsep pada Siswa SLTP, dalam http://educare.e-fkipunla.net,
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar