Skip to main content

Biografi Muhammad Said bin Umar

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 05, 2013

Muhammad Said bin Umar al-Qadhi Kedah Darul Aman, Lahir pada tahun 1270 H/ 1854 M, di kampung Kuar Jerlung Kedah yang berbatasan dengan Thailand Selatan, dan meninggal dunia pada tahun 1351 H./1 932 M. tentang tanggal kelahirannya masih belum pasti.
Berdasarkan tulisan Muhammad Said bin Umar pada tafsir Nur al-Ihsan juz keempat, dia menyebutkan bahwa Syaikh Wan Sulaiman, Syaikh al-Islam Kedah adalah gurunya, yang lahir sekitar 1291 H/ 1874 M, atau lebih muda dari Muhammad Said sekitar 20 tahun.
Muhammad Said bin Umar memulai pendidikan agama di pondok Bedang Daya Patani, ia sempat belajar dengan pengasuh pondok yang pertama, yaitu Syaikh Wan Mustafa Tok Bedang Daya pertama tetapi yang lebih banyak ia belajar atau berguru kepada Tok Bedang Daya kedua, yaitu Syaikh Abdul Qadir bin Mustafa, kalau di perhatikan riwayat ini, berarti Muhammad Sa’id bin Umar seangkatan dengan Syaikh Ismail bin Mustafa al-Fatani.
Setelah selesai mengikuti pendidikan di Mekah Muhammad Said bin Umar pulang ke kampung halamanya di Jerlung Kedah, tak lama kemudian ia diangkat menjadi Qadhi di Kedah Darul Aman, yaitu masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid Syah Kedah (Malaysia) Muhammad Sa’id bin Umar memulai kariernya dengan mengeluarkan sebuah karya kitab fiqih yang diberi judul, Fatwal Qadhi fi Ahkam An-Nikah, kitab ini berisi fatwa hukum bagi negeri Kedah memuat persoalan nikah (kawin) Karya ini diselesaikan di negeri Kedah Darul Aman, pada hari kamis, 25 Sya’ban, 1320 H / 27 Nopember 1902 M.
Pada tahun yang sama, Muhammad Said bin Umar mendapat perintah dari Sultan Muazzam dan haqqan Mukarram yang mepeblikasi kan panji-panji keadilan atas semua rakyatnya yaitu yang menegakkan hukum Tuhan, di Kedah Darul Aman. Untuk menulis sebuah kitab sebagai paduan hidup masyarakat muslim di Kedah tersebut. beliau berusaha menerjemahkan sebuah tafsir dalam bahasa Melayu, dengan harapan memudahkan masyarakat awam, untuk memahami isi kandungan al-Quran dan bisa mengutip maksud ayat al-Quran yang disampaikan Allah swt. Terjemahan tafsir yang diberi nama Nur al-Ihsan tersebut dimulai penulisanya pada tahun 1320 H oleh Muhammad Said bin Umar.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Muhammad Shagihr Abdullah, Perkembangan Ilmu-ilmu Fiqh dan Tokoh-tokohnya di Asia Tenggara, (t.tp; t.th)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar