Skip to main content

Teori Perubahan Sosial menurut Jalaluddin Rahmat

Oleh: AnonymousPada: January 18, 2013

Dalam sejarah, banyak teori-teori mengenai sebab-sebab terjadinya suatu perubahan sosial. Menurut Jalaluddin Rahmat, ada beberapa strategi dalam melakukan suatu perubahan.
People Power
Bahwa berbagai cara perubahan dalam suatu Negara, berawal dari sebuah kondisi masyarakat, bangsa telah dilanda berbagai macam masalah mulai dari kemiskinan, multikrisis, tirani, dan sebagainya yang tentunya seluruh element masyarakat menghendaki untuk melakukan suatu perubahan secara cepat.
Strategi ini merupakan strategi secara cepat dan radikal dan total atau biasa kita sebut dengan “revolusi”. Meskipun kata revolusi mempunyai ambiguitas dalam pemaknaannya. Ada yang memandang bahwa revolusi merupakan suatu pelita harapan masyarakat yang membimbing kita dari kegelapan status quo menuju cahaya gemilang, dalam perspektif lain revolusi dimaknai sebagai suatu proses atau momok yang sangat mengerikan yang memerlukan besarnya pengorbanan tumpahan darah akibat kekerasan.
Persuasive Strategy
Istilah ini bisa kita maknai dengan strategi persuasif. strategi ini biasanya digunakan oleh negara-negara demokratis dimana media atau pers sebagai pilar demokratisasi sangat penting. J.A.C Brown mengatakan dalam rangka melakukan suatu perubahan strategi persuasif yang berangkat dari propaganda atau membangun public opinion melalui media masa sangat penting.
Media massa baik elektronik maupun lainnya misalnya, mempunyai pengaruh besar terhadap pembangunan opini publik masyarakat. Dengan media maka masyarakat mengetahui kondisi bangsa yang sesungguhnya, penyakit dan borok sosial semakin gamblang, bahkan situasi politik nasionalpun bisa kita konsumsi, mulai dari koruptor, penegak hukum yang melanggar hukum, penyuapan, dan lain sebagainya. Sehingga terjadi perubahan pandangan masyarakat dan muncul gerakan¬gerakan pembaharuan.
Normative Reeducative
Paulo Freire tokoh besar dalam strategi ini, dimana ia telah melakukan sebuah perubahan melalui upaya pendidikan dengan membangun kesadaran orang-orang yang tertindas untuk melakukan tuntutan hak-hak yang telah dirampas.
Normative adalah kata sifat dari norm atau norma yang berarti aturan-aturan yang berlaku dan telah disepakati oleh masyarakat tertentu. Sehingga norma adalah salah satu kunci perubahan menurut strategi ini. Strategi ini bersifat gradual yaitu dengan cara masuk dalam norma masyarakat melalui pendidikan. Reeducation yang merupakan pendidikan ulang yaitu dalam rangka membangun paradigma berfikir baru yang lama- yang sudah teracuni oleh sesuatu yang irasional, pembodohan- menuju paradigma berbasis pencerahan.
Maka tidak mengherankan apabila pendidikan menjadi tema yang sangat didiskusikan oleh belahan dunia. Sehingga pendidikan harus menjadi fungsi lembaga sosial yang mencerdaskan bukan pendidikan untuk kekacauan intelektual "intellectual cul-de-sac", mengentaskan dari lingkaran kemiskinan, dan bukan pendidikan yang dikotomi yang membedakan kaya dan miskin.
Contoh lain seperti Imam al-Khumaini yang memimpin revolusi Islam di Iran. Dimana gerakannya dimulai dari perubahan paradigma Islam dari Islam yang tradisional menuju Islam rasional modern.
Hal ini ada persamaan yang mendasar dengan beberapa tokoh yang mengatakan bahwa masyarakat mengalami berbagai perubahan itu berawal dari "idea", pandangan hidup, pandangan dunia, dan nilai-nilai. Penganut pendapat ini antara lain adalah Max Weber, ia mengatakan penyebab utama perubahan adalah dipengaruhi oleh “idea”, sehingga berbagai peneliti Weber juga mengatakan bahwa tesis utama dari Weberianisme adalah pengakuan terhadap peranan besar ideologi sebagai variabel perkembangan masyarakat.
Hal ini sesuai dengan proses transisi dari masyarakat pra-industri menuju masyarakat industri, dimana pengaruh “idea" dalam masyarakat mempunyai pengaruh besar-terlepas dari perubahan yang transformatif maupun tidak. Bahwa ideologi masyarakat industri membawa perubahan yang berdampak pada penekanan sektarianisme dan kepercayaan atau (agama).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Betty. R Scharf, Sosiologi Agama, (Jakarta: Prenada Kencana, 2004). Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar