Skip to main content

Orientasi Kesehatan Jiwa

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 10, 2012

Saparinah Sadli, mengemukakan tiga orientasi dalam kesehatan jiwa, yaitu:
Orientasi Klasik
Seseorang dianggap sehat bila ia tidak mempunyai kelakuan tertentu, seperti ketegangan, rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasan tak berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan sakit atau rasa tak sehat serta mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari. Aktivitas klasik ini banyak dianut di lingkungan kedokteran.
Orientasi Penyesuaian Diri
Seorang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang lain serta lingkungan sekitarnya.
Orientasi Pengembangan Potensi
Seseorang dikatakan mencapai tarap kesehatan jiwa, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri. Ketiga orientasi ini menurut Sadli dapat dijadikan ukuran kesehatan jiwa.
Untuk menetapkan suatu keadaan psikologis berada dalam keadaan sehat tidaklah mudah. Kalangan ahli kesehatan mental telah membuat kriteria-kriteria atau kondisi optimum seseorang dapat dikatakan berada dalam kondisi yang sehat. Kondisi optimum ini dapat dijadikan sebagai acuan dan arah yang dapat dituju dalam melakukan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan mental serta pencegahannya.
Istilah yang digunakan untuk menyebut kesehatan mental berbeda-beda, kriteria yang dibuat pun tidak sama secara tekstual, meskipun memiliki maksud yang sama. Dapat disebut di sini, Maslow menyebut kondisi optimum itu dengan self-actualization, Rogers menyebutnya dengan fully functioning, Allport memberi nama dengan mature personality, dan banyak yang menyebut dengan mental health.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Saparinah Sadli, "Pengantar dalam Kesehatan Jiwa" dalam Hanna Djumhana Bastaman (ed), Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997). Moeljono Notosoedirjo, Kesehatan Mental Konsep & Penerapan, (Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 1999).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar