Skip to main content

Klasifikasi Agama

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 13, 2012

Ada berbagai klasifikasi agama yang dibuat para ahli. Ahmad Abdullah al-Maqdisi di menulis:

"Religion can also be classified on the following grounds: Revealed and non-revealed, Missionary and non-missionary, Geoghraphical-racial and universal.

Adapun yang dimaksud dengan revealed religions (agama wahyu) ialah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para Rasul-rasul Nya dan kepada Kutab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.

 Sebaliknya non revealed religions agama yang tidak memandang essensial penyerahan manusia kepada tata-aturan Ilahi. Revealed religion, menurut al-Masdoosi, ialah Yudaisme, Kristen dan Islam. Selebihnya termasuk pada non-revealed religions.

Agama wahyu bersangkutan dengan rasa Semitik. Sedangkan agama-agama bukan wahyu tidak ada sangkutan apa-apa dengan ras Semitik. Di bawah ini dikemukakan perbedaan antara agama-agama wahyu dengan agama-agama bukan wahyu, menurut al-Masdoosi:
  1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak harus demikian;
  2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan wahyu tidak;
  3. Bagi agama wahyu maka sumber utama tuntunan dan ukuran bagi baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan bagi agama bukan-wahyu kitab suci yang diwahyukan tidak essensial;
  4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama bukan¬wahyu, kecuali paganisme, lahir di luar area termaksud;
  5. Agama wahyu timbul di daerah-daerah yang historis di bawah pengaruh ras Semitik, walaupun kemudian agama termaksud berhasil menyebar ke luar area pengaruh Semitik. Sebaliknya, agama bukan wahyu lahir di luar area Semitik termaksud;
  6. Sesuai dengan ajaran dan, atau historisnya maka agama wahyu adalah agama missionary. Agama bukan wahyu bukanlah agama missionary;
  7. Ajaran agama wahyu tegas dan jelas. Agama bukan wahyu adalah kabur dan sangat elastik;
  8. Ajaran agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada para pemeluknya. Para pemeluknya berpegang, baik kepada aspek duniawi (the worldly) maupun aspek spiritual daripada hidup ini. Tidaklah demikian halnya dengan agama bukan wahyu. Taoisme menitik beratkan kepada aspek hidup spiritual, sementara itu pada Confusianisme lebih menekankan pada aspek duniawi.
Agama Missionary dan Agama non-Missionary

Sir Thomas Arnold menulis:
Ever since Professor Max Muller delivered his lecture in Westmenster Abbey, on the day of intercession for mission, in December 1873, it has been a literary common place, that the six great religions of the world may be devided into missionary and non missionary (pada hari mata rantai untuk misi desember tahun 1873, telah dinyatakan dengan jelas bahwa enam agama besar di dunia mungkin bisa dibagi menjadi agama, misi, agama misionaris dan bukan misionaris).
Sir T.W. Arnold memasukkan Buddhisme, Kristen dan Islam pada golongan agama missionary. Sedangkan Yudaisme, Brahmanisme dan Zoroasterianisme dimasukkan pada golongan non missionary.

Sehubungan dengan masalah termaksud, al-Masdoosi antara lain memberi catatan, bahwa menurut pendapatnya baik agama Nasrani maupun Buddhisme, ditinjau dari segi ajarannya yang asli, bukanlah tergolong agama missionary, sebagaimana juga agama-agama lainnya (selain Islam).

Jadi menurut kesimpulan al-Masdoosi hanya Islam sajalah ajarannya yang asli merupakan agama missionary. Namun dalam perkembangan ternyata kemudian bahwa baik agama Nasrani maupun Buddhisme menjadi agama missionary.

Klasifikasi agama Rasial Geografikal ditinjau dari segi rasial dan geografikal agama-agama di dunia ini dapat dibagi atas: Semitik, Arya, Monggolian. Yang termasuk agama Semitik ialah: Agama Yahudi, Agama Nasrani dan Agama Islam. Sedangkan yang tergolong Agama Arya ialah: Hinduisme, Jainisme, Sikhisme dan Zoroasterianisme. Sedangkan yang tergolong non Semitik Monggolian ialah: Confusianisme, Taoisme dan Shintoisme. Adapun Buddhisme, tidak dapat begitu saja dimasukkan ke dalam golongan agama non Semitik Arya, tetapi merupakan campuran.

Referensi Makalah®

Kepustakaan: Darori Amin (ed), Islam dan Kebudayaan Jawa, (Gama Media, Yogyakarta, 2000). A. Moechtar Sjofjan, Ilmu Perbandingan Agama, Diktat Kuliah, t.th). Ahmad Abdullah al-Masdoosi, Living Religions of the World: A Socio Political Study, English Rendering by Zafar Ishaq Anshari, (Begum Aisha Bawany wakf, Karachi, 1962). Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Pustaka Pelajar Offset, Semarang, 1996).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar