Skip to main content

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 03, 2012

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong peserta didik aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model belajar ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraannya.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aroson dan teman-teman dari Universitas Texas, dan diadopsi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas Jhon Hopkins. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi pembelajaran dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Biasanya, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, peserta didik saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk peserta didik yang beranggotakan peserta didik dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam, kelompok ini disebut juga home teams. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli atau kelompok pakar (expert group), yaitu kelompok peserta didik yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw bertujuan untuk merangsang dan menggugah potensi peserta didik secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-kelompok kecil yang bervariasi kemampuan dan jenis kelaminnya. Dalam model pembelajaran ini, peserta didik pada saat belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan atau hubungan pribadi yang saling membutuhkan, serta demokrasi antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik sehingga lebih memungkinkan peningkatan prestasi belajar, pengembangan nilai, sikap, moral dan ketrampilan sosial.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Anita Lie, Cooperative Learning (Jakarta: Grasindo, 1994). Muslim Ibrahim dkk., Pembelajaran Kooperatif (Surabaya: Unversity Pers, 2000). D. W. Johnson, Learning Toghether and Alone: Cooperative, Competitive, and Individualistic Learning (Boston: Allyn and Bacon, 1991). Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Cet. VII, Jakarta: Kencana, 2010). Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009). Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM (Cet. IV; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). Torsten Husen, The Learning Society, terj. Yusuf Hadu Miarso, Masyarakat Belajar (Jakarta: Rajawali Press, 1998). Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran; Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum (Jakarta: Quantum Teaching, 2005). Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006). Molyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Cet. III; Jakarta: Rineka Cipta, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar