Skip to main content

Metode Pengajaran Bahasa Asing

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 04, 2012

Metode pengajaran bahasa adalah sebagai berikut: (1) Direct Method; (2) Natural Method; (3) Psychological Method; (4) Phonetic Method; (5) Reading Method; (6) Grammar Method; (7) Translation Method; (8) Grammar-Translation Method; (9) Ecectic Method; (10) Unit Method; (11) Languange-Control Method; (12) Mim-Mem Method; (13) Practic-Theory Method; (14) Cognate Method; (15) Dual-Languange Method.
Selain lima belas macam metode pengajaran bahasa asing tersebut, tentunya masih ada metode lainnya dengan nama yang berbeda, akan tetapi kalau dilihat dari segi isi dan maksudnya hampir sama, tidaklah banyak perbedaan yang prinsipil. Berikut ini penulis akan menguraikan secara singkat beberapa ciri khas masing-masing metode tersebut.
Direc Method
Direct artinya langsung, Direct Method yaitu suatu metode pengajaran bahasa bahasa Asing dimana guru langsung menggunakan bahasa Asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikitipun dalam mengajar.
Pada prinsipnya metode pengajaran bahasa ini sangat utama dalam pengajaran bahasa, karena siswa dapat secara langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa lingkungan). Meskipun pada mulanya dengan metode ini sangat menyulitkan anak didik untuk menirukan dengan menguasai. Tapi, lama kelamaan dapat terwujud dan menarik bagi peserta didik.
Natural Method
Natural Method, disebut demikian karena dalam metode pengajaran bahasa ini, anak didik dibawa ke alam seperti halnya pelajaran ibu sendiri. dalam bahasa Arab disebut dengan Thariqat al-Tarbiyah. Dalam pelaksanaan metode initidak jauh berbeda dengan metode langsung dalam bahasa Asing tanpa diterjemahkan sedikitpun, sedangkan bahasa anak (bahasa ibu) tidak dipergunakan sama sekali.
Psychological Method (metode berdasarkan kejiwaan)
Penerapan atau pemakaian metode pengajaran bahasa ini dalam pengajaran bahasa, bagi siswa adalah sangat memperhatikan keadaan jiwa dan asosiasi pikiran mereka, kesukaan hati mereka, yakni apa yang mereka paling senang. Penyampaian bahan-bahan materi pelajaran. Prinsip utama dalam mempraktekkan metode ini ialah pelajaran bahasa itu hendaknya disesuaikan dengan kondisi jiwa siswa dan disenangi oleh mereka. Dengan demikian mereka merasa mudah untuk menguasai pengetahuan ilmu jiwa yang baik, berpengalaman dan mendalam ilmunya.
Phonetic Method (mendengarkan dan mengucapkan)
Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara mengajukan pelajaran bahasa melalui latihan-latihan mendengar kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa yang sedang dipelajari.
Reading Method (metode membaca)
Reading Method yaitu metode pengajaran bahasa dengan cara lebih dahulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membicarakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh anak didik, kadang-kadang guru juga menunjuk langsung kepada anak didik yang membacakan materi pelajaran, lalu lainnya hanya mem-perhatikan apa yang dibacakan oleh temannya, sesekali guru juga menunjuk yang lain untuk membaca.
Grammar Method (metode gramatika)
Metode gramatika adalah metode pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan pelajaran dengan jalan menghafal aturan-aturan atau kaidah-kaidah tata bahasa, jadi penekanannya pada metode ini adalah bagaimana anak didik menguasai tata bahasa, sedangkan percakapan anak tidak dipentingkan.
Translation Method (metode penerjemahan)
Metode translation yaitu metode pengajaran bahasa dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing ke dalam bahasa sehari-hari dan buku-buku bacaan tersebut tentunya sudah direncanakan sebelumnya.
Grammar-Translation Method
Metode pengajaran bahasa ini adalah gabungan antara metode gramatika dengan metode tarjamah. Metode ini dapat dikatakan ideal karena kelemahan dari salah satu atau keduanya sama-sama saling menutupi dan melengkapi. Materi gramatika terlebih dahulu diajarkan kemudian pelajaran menerjemahkan dan pelaksanaannya sejalan.
Eclectic Method (metode campuran)
Eclectic dapat diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado. Melalui metode pengajaran bahasa ini jika menyajikan bahan pelajaran bahasa asing di depan kelas dapat melalui berbagai macam kombinasi dari beberapa metode, misalnya metode langsung, metode grammar, metode translation bahkan metode reading sekaligus dalam me-nerapkan materi pelajaran.
Unit Method (metode unit)
Unit artinya bagian-bagian yang memiliki kesatuan lengkap dan bulat. Dengan kata lain, metode unit ini merupakan suatu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui unit kesatuan pengertian yang utuh dan lengkap. Dalam pelajaran bahasa asing melalui metode ini dapat dilakukan melalui lima tahapan, yakni : persiapan, penyajian materi, asosiasi, generalisasi, aplikasi.
Languange-Control Method
Metode pengajaran bahasa ini sering juga disebut simplcation method, yaitu penyajian pelajaran dengan cara mengajarkan kosa kata sebanyak-banyaknya, struktur-struktur kalimat dan istilah-istilah tertentu yang bersahaja (metode penyederhanaan).
Mim-Mem Method
Mim adalah singkatan mimicry atau meniru dan mem adalah memorization atau menghafal (mengingat). Metode ini sering disebut Informan - Drill Method.
Ciri khusus menurut metode pengajaran bahasa ini yaitu latihan mengungkapkan kosa kata, struktur kalimat dengan menirukan ucapan guru akan mudah diingat dan terbiasa bagi anak didik, karena langsung didemontrasikan oleh anak didik. Metode ini sangat baik bagi orang yang pemula mempelajari bahasa Asing.
Practic Theori Method
Ditilik dari namanya, metode ini yang diutamakan adalah dengan terlebih dahulu praktek, kemudian materi/teori. Perbandingan untuk metode ini adalah tujuh banding tiga. Tujuh unit praktek dan tiga unit adalah teori. Jadi besar kemungkinan anak didik cepat lancar dalam berbahasa Asing.
Cognate Method
Cognate artinya kata-kata yang sama asalnya. Penyajian materi dalam metode ini yaitu dengan mengutamakan menginventarisasi kata-kata yang sama, akar kata yang sama, huruf-huruf atau arti yang sama dengan bahasa si anak didik.
Dual-Languange Method
Metode ini adalah kelanjutan dari Cognate Method, bukan saja menginventarisasi kata-kata yang sama atau arti yang sama, tetapi lebih jauh dari itu semua segi dibanding-bandingkan antara bahasa asing yang dipelajari dengan bahasa-bahasa sendiri. misalnya bahasa Inggeris dirangkapkan dengan bahasa Indonesia (dibanding-bandingkan).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umus Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993). Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997). Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Cet. IX; Jakarta: Bumi Aksara, 1993). Djuariah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab (Surabaya: Al-Ikhlas, t.th.). Abu Bakar Muhammad, Metode Praktis Tashrif (Surabaya: PT. Karya Aditama, 2000). Azhar Arsyad, Al-Adab wa al-Mahffuzat (Ujung Pandang: Pustaka Pesantren, t.th.). Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab (Cet.I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001). Radhi al-Hafidh, Pengembangan Materi Metode Pengajaran Bahasa Arab (Ujung Pandang: CV. Berkah, 1993).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar