Skip to main content

Epistemologi menurut Ikhwan al-Shafa

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 16, 2012

Kelompok Ikhwan al-Shafa menaruh kecenderungan yang sangat besar terhadap epistimologi (baca pengertian epistemologi di sini). Epistemologi menurut Ikhwan al-Shafa, dimaknai sebagai sumber pengetahuan yang bersumber dari tiga hal, yaitu :
Pancaindra. Pancaindra adalah sumber pengetahuan akan tetapi pengetahuan indrawi terbatas pada obyek-obyek materiil yang berada alam ruang dan waktu.
Akal, sumber yang kedua ini adalah akal namun tanpa bantuan pancaindra tidak dapat berbuat banyak. Selain itu, pengetahuan tentang Allah tidak bisa diperoleh dengan akal.
Inisiasi (bimbingan) dan otoritas. Yakni orang hendaknya memperoleh pengetahuan dari seorang guru yang berwenang, yang telah menerima pengetahuan itu dari imam, dan imam telah menerimanya dari para imam yang terdahulu dan para Nabi, dan sumbernya adalah Allah.
Epistemologi menurut Ikhwan al-Shafa tersebut, yang mengatakan bahwa sumber pengetahuan adalah pancaindra, akal dan inisiasi (bimbingan), sebenarnya sebagai bantahan pembanding terhadap pemikiran filosof Yunani, yang tidak memasukan inisiasi sebagai bagian dari epistemologi.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
C.A. Qadir, Philosophy and Science in the Islamic World diterjemahkan oleh Hasan Basari dengan judul, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam (Cet. I; Jakarta: yayasan Obor Indonesia, 1989).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar