Skip to main content

Pengertian Takhrij Hadis

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 24, 2012

Kata at-Takhrij menurut pengertian asal bahasanya ialah “Berkumpulannya dua perkara yang berlawanan pada sesuatu yang satu”. Kata at-Takhrij sering dimutlakkan pada beberapa macam pengertian; dan pengertian-pengertian yang popular untuk kata at-Takhrij itu ialah: (1) al-Istimbath (hal mengeluarkan) (2) at-Tadrib (melatih dan pembiasaan) (3) at-Tawjih (memperhadapkan).
Menurut terminologi dan yang biasa digunakan oleh mayoritas ulama, pengertian at-Takhrij al-Hadis, yakni: 
  1. Mengemukakan hadis kepada orang banyak dengan menyebutkan para periwayatnya dalam sanadyang telah menyampaikan hadis itu dengan metode periwayatan yang mereka tempuh
  2. Menunjukkan asal-usul hadis dan mengemukakan sumber pengembilannya dari berbagai kitab hadis yang disusun oleh para mukharrij-nya yang langsung (yakni para periwayat yang juga sebagai penghimpun hadis yang mereka riwayatkan
  3. Ulama hadis mengemukakan berbagai hadis yang telah dikemukakan oleh para guru hadis, atau berbagai kitab, atau lainnya, yang susunannya dikemukakan berdasarkan riwayatnya sendiri, atau para gurunya, atau temannya, atau orang lain, dengan menerangkan siapa periwayatnya dari para penyusun kitab atau karya tulis yang dijadikan sumber pengembilan
  4. Mengemukakan hadis berdasarkan sumbernya atau berbagai sumbernya, yakni kitab-kitab hadis, yang di dalamnya disertakan metode periwayatannya dan sanadnya masing-masing, serta diterangkan para periwayatnya dan kualitas hadisnya.
  5. Menunjukkan atau mengemukakan letak asal hadis pada sumbernya yang asli, yakni berbagai kitab, yang di dalamnya dikemukakan hadis itu secara lengkap dengan sanadnya masing-masing; kemudian untuk kepentingan penelitian, dijelaskan kualitas hadis yang bersangkutan.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, maka ada tiga hal yang mendasar dari pengetian itu, yakni (1) kegiatan penelusuran suatu hadis untuk mengetahui tempat atau sumber-sumber hadis yang diteliti; (2) sumber-sumber pengambilan hadis itu merupakan sumber-sumber asli, yang dihimpun para pengarang dengan jalan yang diterima dari guru-gurunya dan lengkap dengan sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad saw, misalnya kitab Shahih Al-Bukhariy dan Shahih Muslim; (3) hadis yang termuat dalam sumber-sumber asli itu dikemukakan secara lengkap sanaddan matannya.
Mayoritas ulama hadis membagi metode takhrij al-hadis} dalam lima bagian yaitu:
  1. Metode takhrij melalui lafadz pertama pada matan hadis
  2. Metode takhrij dengan menggunakan kata-kata yang terdapat pada matan hadis
  3. Metode takhrij berdasarkan tema pada matan hadis
  4. Metode takhrij melalui periwayat pertama pada matan hadis
  5. Metode takhrij berdasarkan status hadis
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadits, (Jakarta: PT Karya Unipress, 1992). Arifuddin Ahmad, Paradiqma Baru Memahami Hadits Nabi Refleksi Pembaruan Pemikiran Prof. Dr. Muhammad Syuhudi Ismail Cet. I (Jakarta: Renaisan, 2005).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar