Skip to main content

Konsep Jiwa Menurut Imam al-Ghazali

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 22, 2012

Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (baca biografinya di sini). Dia mempunyai banyak buah tulisan, di antaranya yang membahas tentang konsep jiwa adalah Ma’arij al-Quds fi Madarij Ma’rifah al-Nafs.
Dalam hal konsep jiwa, al-Gazali mengikuti pendapat Ibnu Sina, al-Farabi dan Aristoteles, yaitu jiwa tumbuh-tumbuhan, jiwa hewan dan jiwa manusia.
Al-Ghazali mendefinisikan jiwa tumbuh-tumbuhan sebagai kesempurnaan pertama bagi fisik alamiah yang bersifat mekanistik; ia membutuhkan makan, tumbuh dan berkembang biak.
Al-Gazali juga mendefinisikan jiwa hewan sebagai kesempurnaan pertama bagi fisik alamiah yang bersifat mekanistik; ia menpersefsi hal-hal yang parsial dan bergerak dengan hasrat.
Begitupula al-Gahzali memahami konsep jiwa manusia sebagai kesempurnaan pertama bagi fisik alamiah yang bersifat mekanistik; ia melakukan berbagai aksi berdasarkan ikhtiar akal dan menyimpulkan dengan ide serta mempersepsi berbagai hal yang bersifat kulliyat.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam. Cet.III; (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1992). Har Gibb, Encyclopaedia of Islam. (London: Luzac, 1960). Muhammad Luthfi Jam’ah, (selanjutnya disebut M. Luthfi), Tarikh Falasifah al-Islami fi al-Masyriq wa al-Maghrib. (Beirut: al-Maktabah al-‘Ilmiyyah, t.th). Ibrahim Madkur, fi al-Falsafah al-Islamiyyah; Manhaj wa Tatbiquh Juz I. Cet. III; (Mesir: Dar al-Ma’arif, t,th).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar