Skip to main content

Biografi al-Sakhawi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 23, 2012

Nama lengkapnya adalah Abu al-Khair Syams al-Din Muhammad bin Abdul. Rahman bin Muhammad bin Abu bakar bin Usman bin Muhammad, Syams al-Din, Abu al-Khayr Abu Abd Allah al-Sakhawi al-Qahiri, al-Syafi'i. Ia dilahirkan di Sakha, sebuah perkampungan di Kairo pada tahun 831 H atau 1427 M, dan wafat di Madinah pada tahun 903 H atau 1497 M.
Ayahnya, Abdurrahman juga demikian. Ia banyak berhubungan baik dengan para ulama, diantaranya Ibnu Hajar al-Asqalani ahli hadis yang juga sejarawan. Dari mereka itulah al-Sakhawi pertama-pertama menuntut ilmu, terutama sekali kepada Ibnu Hajar yang sangat mencintainya. Ahli hadis dan sejarawan itu berhubungan baik dengan ayah al-Sakhawi, disamping itu rumah mereka berdekatan. Semua gurunya itu disanjung dalam kitabnya ad-Dau' al-Lami' li Ahl al-Qarn at-Tasi' (Cahaya Gemerlap bagi Masyarakat Abad ke-9 H).
Sewaktu belajar kepada ibnu Hajar, al-Sakhawi mengkaji tulisan dalam berbagai bidang ilmu seperti hadis, sejarah dan biografi. Sebagaimana gurunya, ia banyak menulis biografi para tokoh, terutama untuk kepentingan seleksi hadis. Selain itu ia juga menulis kritik tentang hadis yang diriwayatkan oleh para tokoh itu. Dalam hal ini ia banyak menimba ilmu dari ibnu Hajar yang memang tak pernah lupa mengirimkan pembantunya untuk membacakan karyanya kepada Sakhawi, bila ia sendiri berhalangan. Tentang muridnya yang satu ini, beliau berkata: "Dia, yang masih muda ini, karena kesungguhan, ketekunan, kehati-hatian, dan daya kritiknya, mengungguli murid-murid yang lebih senior". Oleh karena itu, tidak heran bila ibnu Hajar mengangkat muridnya yang cerdas ini menjadi asisten dalam memberi pelajaran hadis.
Ketika Ibnu Hajar meninggal dunia pada tahun 1449 M, al-Sakhawi begitu terpukul. Ia bermaksud meninggalkan Mesir dan hijrah ke Suriah dengan maksud untuk belajar kepada guru terkenal disana. Akan tetapi, kedua orangtuanya mencegah maksudnya itu. Karena itulah ia tetap tinggal di Mesir dan terus melanjutkan studi dalam bidang hadis. Untuk studinya itu, ia melakukan banyak pengembaraan dari satu kota ke kota besar lainnya di Mesir,, seperti Dimyath, Manuf, dan Iskandariyah. Sementara itu, ia juga berusaha untuk mendapatkan tugas dalam pengajaran hadis di Kairo, dengan meminta bantuan dari kawan-kawan Ibnu Hajar.
Pada tahun 1452, al-Sakhawi pergi menunaikan ibadah haji dan bermukim di Mekah selama beberapa tahun serta berziarah ke Madinah. Sejak tahun 1453, ia berpindah-pindah antara Mesir, Suriah, dan Hejaz. Ia menunaikan ibadah haji sebanyak lima kali, yang terakhir pada tahun 1492. setiap kali naik haji, ia selalu bermukim beberapa saat di Mekah, setelah itu menetap di Mesir untuk mengajarkan hadis di beberapa madrasah di Kairo. Pada masa-masa itulah ia menulis banyak karangan. Ketika ia ditugaskan untuk memberi pengajaran sejarah kepada sultan Dinasti Mamluk, Qait Bey (1668-1496), dua malam dalam seminggu, ia menolak. Bahkan al-Sakhawi juga menyatakan keberatannya ketika sultan berharap agar Sakhawi bersedia menerima sultan sebagai murid khusus yang akan hadir kekediamannya. Namun, beberapa anak sultan terus menghadiri pengajiannya.
Al-Sakhawi banyak meninggalkan karya, diantaranya: Ad-Dau' al-Lami' fi A'yan al-Qarn at-Tasi' (Cahaya Gemerlap tentang Tokoh-tokoh Abad k-9 H); At-Tibr al-Masbuk fi Zail as-Suluk (Logam Cetakan untuk Catatan Tambahan pada Kitab Perilaku Karya al-Maqrizi); Al-Kaukab al-Mudi' (Planet Bercahaya); Wajiz al-Kalam (Obrolan Singkat); Al-I'lan bi at-Taubikh li Man Zamma Ahl at-Tawarikh (Pemberitauan Teguran bagi Orang Yang Mencela Sejarah); Al-Jawahir al-Majmu'ah wa an Nawadir al Masmu'ah (Himpunan Permata dan Berita Langkah);
Hanya saja semua karya itu tidak mandiri tetapi merupakan penjelasan dan nazham terhadap karya-karya sebelumnya. Dalam perkembangannya sekarang ini, karya al-Sakhawi ini dianggap sebagai suatu karya yang monumental, karena didalamnya telah diungkapkan seluruh persoalan dan permasalahan yang berhubungan dengan Ulum al-Hadis secara lengkap.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Al-Sakhawi, Fath al-Mugis bi Syarh Alfiyah al-Hadis li al-Iraqi, juz I (Cet. II; t.tp.; Dar al-Imam al-Thabary, 1412 H/ 1992 M). Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam 2 (Jakarta : PT.Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar