Skip to main content

Ilmu Jarh wa Tadil (Ilmu Tentang Cacat dan Keadilan Perawi)

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 26, 2012

Defenisi Jarh wa Ta’dil adalah:
علم الجرح و التعديل هو علم يبحث فيه عن جرح الرواة وتعديلهم بألفاظ مخصوص وعن مراتب تلك الألفاظ.
Ilmu yang menerangkan tentang cacat-cacat para perawi dan keadilannya (memandang adil para perawi) dengan memakai kata-kata yang khusus tentang martabat-martabat kata-kata itu.
Defeinisi senada juga dikemukakan ulama lain, bahwa Ilmu Jarh wa Ta’dil adalah ilmu yang membahas hal ikhwal para rawi dari segi diterima atau ditolak periwayatannya.
Muhammad Ajjaj al-khatib mengemukakan defenisi tentang Jarh wa Ta’dil yang sedikit terperinci dari pada defenisi diatas dengan memberikan defenisi tersendiri al-Jarh dan Ta’dil.
Al-Jarh secara etimologi merupakan bentuk masdar dari Jaraha yang berarti seseorang membuat luka pada tubuh orang lain yang ditandai dengan mengalirnya darah dari luka tersebut, dan secara terminologi al-Jarh berarti munculnya suatu sifat dalam diri perawi yang menodai sifat adilnya atau mencacatkan hafalan dan kekuatan ingatannya yang mengakibatkan gugur riwayatnya tau lemah atau bahkan tertolak riwayatnya.
Al’Adl secara etimologi adalah sesuatu yang terdapat dalam jiwa bahwa sesuatu lurus, orang adil berarti orang yang diterima kesaksianya, Ta’dil pada seseorang berarti menilainya positif. Dan secara terminologi al-Adl berarti orang yang memiliki sifat yang mencacatkan keagamaan dan keperwiraannya.
Dapat disimpulkan bahwa ilmu tentang ilmu al-Jarh wa Ta’dil adalah ilmu untuk mengetahui parawi hadis dalam kapasitas dan kualitas mereka sebagai perawi hadis sehingga kita dapat menentukan diterima atau ditolak riwayatnya.
Para kritikus menjelaskan hal ikhwal para perawi, mengkritik, men-ta’dil-kan dengan niat mencari ridha Allah semata, mereka tak takut kepada siapa pun dan tak terjerat rasa kasih sayang, tak seorang pun diantara mereka yang membela ayah, saudara ataupun anaknya, semua mereka maksudkan untuk mengabdi kepada syariat dan memelihara sumber-sumbernya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Al- Imam al-Hafidz Abi Muhammad Abdurrahman Ibn Abi Hatim al-Razi, al-Jarh wa Ta’dil, Jilid I, (Cet I; Dar al-Fikr). Muhammad Ahmad dan M. Mudzakir, Ulum al-Hadis, (Cet II, Bandung: CV. Pustakan Setia, 2000). Fatchur Rahman, Ikhtisar Mustalah al-Hadis (Cet I, Bandung: PT. al-Maarif, 1974). Mudasir, Ilmu Hadis (Cet I, bandung: CV. Pustaka Setia, 1999). Munzir Suparta dan Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadis (Cet I, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1993). Muhammad Ajjaj al-Khatib, Ushul al-Hadis ulumuhu wa Musthalahuhu (Cet III, Dar al-Fikr, 1395 H/1975 M).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar