Skip to main content

Media Dakwah Elektronik

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 29, 2012

Media dakwah, biasa juga disebut dengan metode dakwah jika dilihat dari bentuk penyampainnya. Media ini, termasuk di dalamnya dakwah kalam (lisan), dakwah qalam (pena/ tulisan), dan selainnya, termasuk pula media dakwah elektronik.
Media dakwah kalam seperti khutbah jum’at, ceramah ramadhan, dan semisalnya, harus terealisasi sebaik mungkin. Sebagai media dakwah dan media pembinaan umat, materi khutbah dan khatibnya, atau materi ceramah dan dai-nya, harus dipersiapkan dengan baik, dan diorganisir secara mapan. Media dakwah qalam seperti buku, majalah, surat kabar, harus dikembangkan bobot kualitas dan kuantitasnya. Media dakwah elektronik, harus pula dikembangkan frekuensinya.
Media elektronik adalah sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern seperti radio, televisi, handpone, telepon, fax, dan selainnya, sebagai saluran resmi dan merupakan alat komunikasi untuk menyebarkan berita atau pesan kepada masyarakat.
Dengan media dakwah elektronik maka ia dimaksudkan sebagai sarana yang menghubungkan terwujudnya amar ma’ruf nahi munkar. Pelaksanaan dakwah dengan menggunakan media dakwah elektronik dalam berbagai model dan coraknya, terlebih dahulu harus dimengerti bahwa dakwah Islam yang disampaikan melalui media-media tersebut tetap mengacu pada esensi dakwah yakni da’a (menyeru)-kan ajaran Islam, di mana ajaran Islam itu sendiri senantiasa sesuai dengan situasi dan kondisi (al-islam shalih li kulli zaman wa makan). Dengan kata lain, aktifitas dakwah harus senantiasa digalakkan di tengah-tengah masyarakat dalam berbagai bentuknya yang tidak berbenturan dengan kemajuan era globalisasi.
Dengan demikian, wacana dan diskursus tentang strategi pengembangan media dengan elektronik sangat penting. Bahkan bukan saja itu, media dakwah lainnya seperti media kalām dalam bentuk khutbah jum’atan misalnya; tidak harus terpaku secara oral di masjid-masjid, tetapi sedapat mungkin dilakukan di gedung-gedung atau di pusat-pusat pertokoan di mana jaraknya berjauhan dari mesjid. Juga media dakwah qalam misalnya;suatu saat tidak lagi terpaku pada penyusuan paket dakwah melalui buku-buku yang diperjual belikan, tetapi memungkinkan dilakukan dengan tulisan secarik kertas dan disebarkan di rumah-rumah penduduk tanpa diperjual belikan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual (Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press, 1998). H. Mahmud Aziz Siregar, Islam untuk Berbagai berbagai Aspek Kehidupan (Cet.I; Yogyakarta: Tiara Wcana Yogya, 1999).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar