Biografi Mehmed Murad; Tokoh Gerakan Turki Muda
Pada: January 05, 2012
Mehmed Murad dikenal sebagai tokoh pembaharu kedua dalam gerakan Turki Muda. Ia di lahirkan di Tarhu, Dagistan Kaukakus. Kemudian melarikan diri ke Istambul tahun 1873 karena gagal dalam sebuah pemberontakan Syaikh Syamil di daerahnya. Ia mengenal ide-ide barat saat ia belajar di Negara Rusia, tetapi ajaran-ajaran Islam tetap masih mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap perkembangan pemikirannya.
Tatkala Mehmed Murad berada di Turki ia mencoba memberi nasihat kepada Sultan Abdul Hamid II untuk merubah sistem pemerintahan, tetapi Sultan menolaknya. Dengan terpaksa ia pergi ke negara Eropa, dan dinegeri ini ia bebas mengemukakan ide-idenya. Untuk menyebarkan ide pembaharuannya, ia menerbitkan sebuah majalah dengan nama Mizan.
Menurut Mehmed Murad, kemunduran Turki Usmani selama ini tidak terletak pada Islam dan rakyatnya, tetapi terletak pada sistem pemerintahannya. Sultan yang memerintah secara absolut perlu dibatasi oleh konstitusi (Undang-undang Dasar). Ia mengusulkan supaya dibentuk Badan Pengawas, yaitu berupa Dewan Syari’at Agung yang anggota-anggotanya terdiri dari prwakilan negara Islam di Afrika dan Asia. Dewan inilah yang nantinya akan mengawasi Sultan agar tidak melanggar sistem musyawarah dalam konstitusi. Dengan jalan itu, Sultan dapat menjalankan keinginan-keinginan rakyat tanpa adanya tindakan yang absolut.
Berdasarkan pemikiran itu, Mehmed Murad tampaknya termasuk tokoh Pan-Islamisme yang berusaha ingin menegakkan kembali fungsi wilayah-wilayah Islam yang sementarta ini banyak lemah di bawah kekuasaan Usmani. Ia ingin menghidupkan rasa saling percaya antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Karena selama itu, salah satu yang menjadikan renggannya sebuah pemerintahan adalah tidak salng konfirmasi antara pusat dan daerah.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Niyazi Berkiz, The Development of Secularism in Turkey (Mc. Gill University Press All Right Reserved 1964).