Skip to main content

Referensi Makalah; Tasawwuf Sunni

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 10, 2012

Tasawwuf sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha memadukan aspek hakikat dan syariat yang senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan mengkonsentrasikan pendekatan diri kepada Allah, dengan berusaha sungguh-sungguh berpegang teguh terhadap ajaran al-Quran, Sunnah dan Shirah para sahabat.
Dalam kehidupan sehari-hari para penganut tasawwuf ini berusaha untuk menjauhkan dri dari hal-hal yang bersifat keduniawian, jabatan, dan menjauhi hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyua’an ibadahnya.
Latar belakang munculnya ajaran ini tidak telepas dari perselisihan masalah akidah yang melanda para ulama' fikih dan tasawwuf lebih-lebih pada abad ke-V hijriah ketika aliran syi'ah berusaha untuk mengembalikan kepemimpinan kepada keturunan Ali Bin Abi Thalib ra. Syi’ah pada masa itu lebih banyak mempengaruhi para sufi dengan doktrin bahwa imam yang ghaib akan pindah ketangan sufi yang layak menyandang gelar waliyullah. Dipihak lain, para sufi banyak yang dipengaruhi oleh filsafat Neo-Platonisme yang memunculkan corak pemikiran taawwuf falsafi yang tentunya sangat bertentangan dengan kehidupan para sahabat dan tabi’in.
Dengan alasan ketegangan ini, muncullah sang pemadu syari’at dan hakekat yaitu Imam Ghazali yang selalu memagari pemikirannya dengan al-Quran, hadis dan ditambah dengan doktrin Ahlu Sunnah wa al-Jama’ah.
Intinya, tasawuf ini sangat menolak pendekatan kepada Allah swt dengan akal rasio, sebagaimana yang dikatakan Harun Nasution yang mengomentari pendapat Dzun An-Nun Misri tentang pengetahuan (makrifat), bahwa makrifat yang paling tertinggi ialah yang diperoleh oleh para wali Allah (sufi). Pertentangan ini nampak jelas pada perkataan Junaid al-Baqhdati: ”seandainya aku jadi hakim niscaya akan aku penggal kepala orang yang mengatakan tidak ada yang maujud terkecuali Allah”.
Munculnya aliran-aliran tasawuf ini tidak terlepas dari tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya. Begitu juga dengan Tasawuf sunni. Diantara sufi yang mempunyai ajaran sama dengan Tasawuf sunni (berpegang teguh kepada Naqli dan shirah nabawiyah) dan menjadi tokoh tasawuf sunni adalah:
Hasan al-Basri. Hasan al-Basri adalah seorang sufi angkatan tabi’in, seorang yang sangat taqwa, wara’ dan zahid. Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id al-Hasan ibn Abi al-Hasan. Lahir di Madinah pada tahun 21 H diantara ajarannya yang terpenting ialah Zuhud, Khouf dan Raja’
Rabiah Al-Adawiyah Nama lengkapnya adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al Bashoriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Ia lahir di Bashrah tahun 95 H, disebut rabi’ah karena ia puteri ke empat dari anak-anak Ismail. Diantara ajarannya yang terpenting ialah Konsep Mahabbah
Dzu Al-Nun Al-Misri Nama lengkapnya adalah Abu al-Faidi Tsauban bin Ibrahim Dzu al-Nun al-Mishri al-Akhimini Qibthy. Ia dilahirkan di Akhmin daerah Mesir. Ajarannya yang paling termashur ialah makrifat sufiyah dan makrifat aqliyah
Abu Hamid Al-Ghazali Tokoh yang satu ini tidak asing lagi dikalangan umat islam, beliau Masyhur di kalangan sufi dengan ajarannya Makrifat Ahlu Sunnah wa al-Jama’ah.
Karakteristik ajaran pokok para tokoh tasawuf sunni. yaitu tasawuf yang benar-benar mengikuti al-Quran dan hadis, terikat, bersumber, tidak keluar dari batasan-batasan keduanya, mengontrol prilaku, lintasan hati serta pengetahuan dengan neraca keduanya. Sebagaimana ungkapan Abu Qosim Junaidi al-Bagdadi: “Mazhab kami ini (Tasawuf) terikat dengan dasar-dasar al-Quran dan hadis”, perkataannya lagi: “Barang siapa yang tidak hafal (memahami) al-Quran dan tidak menulis (memahami) hadis maka orang itu tidak bisa dijadikan qudwah dalam perkara (tarbiyah tasawuf) ini, karena ilmu kita ini terikat dengan al-Quran dan hadis.”.
Tasawuf ini diperankan oleh kaum sufi yang mu’tadil (moderat) dalam pendapat-pendapatnya, mereka mengikat antara tasawuf mereka dan al-Quran dan hadis dengan bentuk yang jelas. Boleh dinilai bahwa mereka adalah orang-orang yang senantiasa menimbang tasawuf mereka dengan neraca Syari’ah.. Tasawuf ini berawal dari zuhud, kemudian tasawuf dan berakhir pada akhlak. Mereka adalah sebagian sufi abad kedua, atau pertengahan abad kedua, dan setelahnya sampai abad keempat hijriyah. Dan personal seperti Hasan Al-Bashri, Imam Abu Hanifa, al-Junaidi al-Bagdadi, al-Qusyairi, as-Sarri as-Saqeti, al-Harowi, adalah merupakan tokoh-tokoh sufi utama abad ini yang berjalan sesuai dengan tasawuf sunni. Kemudian pada pertengahan abad ke-V hijriyah, imam Ghozali membentuknya ke dalam format atau konsep yang sempurna, kemudian diikuti oleh pembesar syekh Toriqoh.
Referensi Makalah®
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar