Skip to main content

Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 07, 2012

Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Dalam praktek sehari-hari antara pemimpin dan kepemimpinan sering diartikan sama, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin.
Perkataan pemimpin mempunyai macam-macam pengertian. Dalam Islam terdapat beberapa istilah yang mengarah kepada pengertian pemimpin, diantaranya: Umara atau ulil amri yang bermakna pemimpin negara (pemerintah), Amirul ummah yang bermakna pemimpin (amir) ummat, al-Qiyadah yang bermakna ketua atau pimpinan kelompok, al-Mas’uliyah yang bermakna penanggung jawab, Khadimul ummah yang bermakna pelayan ummat.
Jadi, pengertian pemimpin adalah orang yang ditugasi atau diberi amanah untuk mengurusi permasalahan ummat, baik dalam lingkup jamaah (kelompok) maupun sampai kepada urusan pemerintahan, serta memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat dengan memberikan perhatian yang lebih dalam rangka upaya mensejahterakan ummatnya, bukan sebaliknya, mempergunakan kekuasaan dan jabatan untuk mengeksploitasi sumber daya yang ada, hanya untuk pemuasan kepentingan pribadi (ananiyah) dan kaum kerabatnya atau kelompoknya (ashobiyah).
Adapun pengertian kepemimpinan, merupakan sebuah fenomena yang kompleks sehingga amat sukar untuk membuat rumusan yang menyeluruh tentang pengertian kepemimpinan.
Dahulu orang menyatakan, kepemimpinan adalah ciri bawaan psikologis yang dibawah sejak lahir, yang merupakan ciri khusus yang ada pada diri seseorang. Sehingga dia memiliki kharisma dan kewibawaan untuk memimpin massa yang ada disekitarnya. Ia menjalankan kepemimpinannya tanpa teori, tanpa menjalani pelatihan dan pendidikan sebelumnya.
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan juga berkembang secara ilmiah. Pada awal abad ke-20 Frederik W. Taylor mempelopori scientific Management, yang di kemudian hari menjadi ilmu kepemimpinan. Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman tetapi berdasar pada pendidikan dan pelatihan.
Seorang pimpinan harus memiliki bakat kepemimpinan dalam mendukung tugasnya.Pemimpin dalam melaksanakan tugasnya dapat mengerahkan kemampuan manajerial (Manajerial Skill) maupun kemampuan teknis (Teknical Skill) secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat mempengaruhi, mengerahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Olehnya itu seseorang akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut, dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta kemampuan tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abdu al-Rahman al-Luwaihiq, al-Ghuluw fi al-Din (Cet. 1; Beirut: Mu’assasah al-Risalah, 1412 H). Sudarwan Danim, Visi Baru Manejmen Sekolah (Cet. 3; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008). Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Cet.8;Jakarta: PT Raja Gravindo Persada,1998). Abi Sujak, Kepemimpinan Manejer Eksistensinya dalam Perilaku Organisasi (Cet. 1, Jakarta;CV Rajawali,1990).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar