Skip to main content

Pengertian Bimbingan Pernikahan

Oleh: UnknownPada: January 04, 2014

Sebelum masuk pada uraian pengertian bimbingan pernikahan, terlebih dahulu penulis kemukakan tentang pengertian bimbingan. Bimbingan adalah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu “Guidance”. Guidance berasal dari kata kerja “To Guide” yang berarti menunjukkan, membimbing atau menuntun orang lain menuju jalan yang benar.
Secara terminologis pengertian bimbingan banyak yang memberikan definisi. Adapun pendapat para ahli mendefinisikan antara lain; bimbingan menurut Priyanto dan Erman Anti adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau bebera orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memafaatkan kekuatan individu dan saran yang ada dan dapat dikembangkan, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan menurut Stoops, bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuan secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebenar-benarnya baik bagi dirinya maupun masyarakat.
Adapun kata nikah berasal dari bahasa Arab, yang merupakan masdar dari kata kerja nakaha yang berarti nikah. Sedangkan menurut istilah, ada beberapa definisi tentang pernikahan ialah suatu akad yang menghalalkan pergaulan antara seorang lak-laki dan perempuan yang bukan muhrim dan menimbulkan hak dan kewajiban keduanya.
Dengan demikian, bimbingan pernikahan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam menjalankan pernikahannya bisa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai hidup di dunia dan akhirat. Penekanna utama dalam pengertian bimbingan pernikahan adalah pada fungsi preventif. Fungsi penengahan. Artinya mencegah terjadinya problem pada diri seseorang.
Inti dari bimbingan pernikahan merupakan proses membantu seseorang agar 1) memahami bagaimana petunjuk Allah mengenai pernikahan. 2) menghayati ketentuan dan petunjuk tersebut. 3) aman dan mampu menjalankan petunjuk tersebut.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Priyatno dan Erman Anti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bersama. PT. Rineka Cipta. 1999). Moh. Surya. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. (Bandung. CV Ilmu. 1979). Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir: Kamus Arab Indonesia. (Yogyakarta, Unit Pengadaan Buku-Buku Ilmiah Keagamaan Pondok Pesantren Al-Munawir, 1984).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar