Skip to main content

Tujuan Komunikasi Secara Umum

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 24, 2013

Tujuan komunikasi secara umum adalah terwujudnya partisipasi dalam bentuk perubahan atau pembentukan sikap, opini atau pendapat atau pun pandangan, perilaku dan perubahan masyarakat dari komunikasi sesuai dengan tujuannya yang ditentukan pihak komunikator.
Mengubah Sikap (to change the attitude)
Ada beberapa hal yang mendasari sikap seseorang di antaranya, yaitu 1) Sikap merupakan hasil pengamatan atau perkembangan dari proses pengalaman seseorang sehubungan dengan rangsangan dari objek tertentu; 2) Sikap tidaklah berdiri sendiri, melainkan selalu ada objeknya. Artinya tidak mungkin ada sikap tanpa ada objeknya; 3) Pada dasarnya manusia hidup di tengah-tengah objek dan stimulus-stimulus, hanya saja sehubungan denngan daya pengamatan manusia, hanya rangsangan yang dominan saja yang mampu menimbulkan sikap tertentu terhadap rangsangan tersebut; 4) Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak (predisposition to act) terhadap suatu objek tertentu; 5) Karena sikap merupakan hasil dari pengalaman seseorang, maka sikap itu bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir sehigga karenanya sikap seseorang tersebut dapat dipelajari pembentukan dan perubahannya.
Sikap pada kenyataannya terdapat di dalam diri seseorang berupa kecenderungan, tersembunyi dalam lubuk hati, dalam arti kata diketahui orang lain yang merupakan panduan dari fikiran (kognisi dan perasaan atau afeksi yang pada suatu saat dapat di ekspresikan kedalam bentuk tindakan atau perilaku secara fisik)
Pada dasarnya tujuan komunikasi yang maksimal adalah meminta perubahan dengan kegiatan komunikasi sikap itu dapat dibentuk dan dirubah tergantung kepada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti faktor kepercayaan atas sumber, faktor kemampuan ekonomi, sosial budaya, faktor politis, dan lain-lain.
Mengubah Opini (to change the opinion)
Pada umumnya orang berpendapat, bahwa opini atau pendapat merupakan jawaban terbuka ( overt ) terhadap suatau persoalan atau isu ataupun jawaban yang dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan secara tertulis atau lisan.
Jelasnya opini adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan, opini merupakan “expressed statement” yang bisa diucapkan dengan kata-kata juga bisa dinyatakan dengan isyarat atau cara¬cara lain yang mengandung arti dan segera dapat dipahami maksudnya.
Dalam proses pembentukan opini background seseorang (pendidikan, kebudayaan, agama, ekonomi, pengalaman, dan sebagainya) besar pengaruhnya terhadap jalan pikiran dan opini yang dinyataka.
Dalam kemampuan opini ada beberapa hal yang mendasar, yaitu 1) Opini pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh peristiwa dari pada oleh kata-kata, kecuali jika kata-kata itu sendiri merupakan suatu peristiwa; 2) Pernyataan lisan dan tindakan-tindakan merupakan hal yang penting sekali pada saat opini belum terbentuk dan pada waktu orang-orang masih dalam keadaan bimbang dan mencari keterangan dari sumber yang dapat dipercaya; 3) Secara psikologis, opini pada dasarnya ditentukan oleh kepentingan pribadi, peristiwa-peristiwa, kata-kata dan hal-hal lain hanya dapat mempengaruhi opini bila ada hubungannya dengan kepentingan pribadi; 4) Opini mudah berubah kecuali jika orang-orang merasa bahwa kepentingan pribadinya benar-benar tersangkut atau jika opini yang dibangkitkan oleh kata-kata diperkuat oleh peristiwa-peristiwa; 5) Jika kepentingan pribadi sudah tersangkut, maka tidaklah mudah untuk merubah opini.
Mengubah Perilaku (to change the behavior)
Perilaku dapat diartikan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Dengan kata lain adlah tingkah laku atau behavior, maksud disini adalah tingkah laku yang nyata, terbuka yang dapat diukur secara obyektif.
Perilaku, tingkah laku, atau behavior dibedakan atas dua jenis, pertama: Cover Behavior (tingkah laku tertutup) adalah tingkah laku yang tidak dapat langsung terlihat dari luar,semisal berfikir atau beremosi. Tingkah laku ini sangat kecil dan sangat lemah, sehingga tidak bisa langsung terlihat tetapi tetap dapat diukur dari luar yang disebut implisit speeck (bercakap yang implisit). Kedua: Over Behavior (tingkah laku terbuka) adalah yang dapat dengan jelas dilihat dari luar.
Perubahan Masyarakat
Perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekerasan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Namun, perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Itulah tujuan-tujuan dari proses komunikasi yang ditentukan pihak komunikator yaitu adanya perubahan sikap, pendapat (opini), tingkah laku dan perubahan sosial dalam proses komunikasi.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Onong Uchajana Efendy, Spektrum Komunikasi, (CV. Mandar Maju, Bandung, 1992). Singgih Dirda Gunarsa, Pengantar Psikologi, Mutiara, (Jakarta, 1983). Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Rajawali Pres, Jakarta, 1990).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar