Skip to main content

Pandangan Psikoanalisa Freud Seputar Struktur Kejiwaan

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: July 14, 2013

Psikoanalisa freud memiliki beberapa pandangan seputar struktur kejiwaan manusia, pandangan dalam psikoanalisa Freud ini dirangkum dalam referensi berikut:

Pandangan Freud tentang Sifat Manusia

Pandangan Freudian tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistik. Menurut Freud manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis, dan naluriah, dan oleh peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan.
Manusia dipandang sebagai sistem-sistem energi. Dinamika kepribadian terdiri dari cara-cara energi psikis di bagikan kepada id, ego dan super ego.
Freud juga menekankan peran naluri-naluri. Segenap naluri bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan naluri-naluri impuls-impuls agresif. Freud menilai tingkah laku sebagai dideterminasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan mengindari kesakitan. Manusia memiliki naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri kematian. Menurut Frued, tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan tidak lain adalah jalan melingkar kearah kematian.

Pandangan Freud tentang Kesadaran dan Ketidaksadaran

Freud mengumpamakan jiwa manusia itu dengan sebuah gunung es di tengah laut. Sebagaimana diketahui, maka yang nampak dari permukaan laut hanyalah bagian yang sangat kecil saja dari gunung es tersebut, yaitu bagian puncaknya. Dalam hal jiwa seseorang maka yang nampak dari luar hanya sebagian kecil saja, yaitu alam kesadaran. Bagian yang terbesar dari jiwa seseorang tidak dapat dilihat dari luar dan ini merupakan alam ketidaksadaran. Antara kesadaran dan ketidaksadaran terdapat suatu perbatasan yang disebut prakesadaran (precounsciousness). Dorongan-dorongan yang terdapat dalam alam prakesadaran ini sewaktu-waktu dapat muncul kedalam kesadaran.

Pandangan Freud tentang Perkembangan Kepribadian

Freud secara membagi tingkat-tingkat perkembangan seseorang kedalam beberapa fase. Tingkat perkembangan itu erat sekali hubungannya dengan perkembangan kehidupan hubungan badan dan karenanya disebut sebagai psychos3xual development. Psychosexual development meliputi tiga fase yaitu, fase oral, fase anal, fase genital.
Fase oral adalah fase yang paling awal dalam perkembangan psykoseksuil seseorang. Kepuasan-kepuasan pada fase ini terutama didapat secara oral (oral berarti mulut) yaitu misalnya dengan menghisap jempol, menetek dan sebagainya.
Fase yang berikutnya adalah fase anal. Pada fase ini kepuasan terutama diperoleh dari kegiatan-kegiatan disekitar daerah anus. Kalau seorang dewasa mengalami fiksasi atau regresi pada fase ini, maka ia akan menjadi keras kepala.
Fase yang terakhir dari perkembangan psikoseksual adalah fase genital. Kepuasan-kepuasan terutama diperoleh melalui alat-alat kelamin atau genetalia. Fase ini merupakan fase yang pada umumnya terdapat pada orang-orang dewasa.

Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Gerald Corey, Theory and Practice of Counseling and Psychoterapy, diterjemahkan oleh E.Koeswara dengan judul Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (Refika Aditama, Bandung, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar