Skip to main content

Teori Konseling Eksternal

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 04, 2013

Teori konseling eksternal, berangkat dari psikologi humanistik sebagai mazhab ketiga dalam dunia psikologi. Manusia menurut aliran ini dipandang sebagai makhluk yang sadar, mandiri, berperilaku aktif dan mampu melakukan segalanya. Ia mendapat julukan The self determining being yang mampu menentukan tujuan-tujuan yang diinginkan dan cara-cara untuk mencapai tujuan itu dianggap paling tepat.
Tokoh teori konseling eksternal adalah Roll May dan Victor Frankl. Dalam teori konseling eksternal, manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu dalam keadaan transisi, berkembang, membentuk diri dan menjadi sesuatu.
Berdasarkan pada asumsi tersebut, maka dimensi dasar kondisi manusia adalah: 1) kapasitas kesadaran diri, 2) Kebebasan dan tanggungjawab, 3) Menciptakan identitas dirinya dan menciptakan hubungan yang bermakna dengan orang lain, 4) Usaha untuk mencari makna, tujuan nilai dan sasaran, 5) kecemasan sebagai kondisi hidup dan 6) kesadaran akan datangnya maut serta ketidakberadaan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, (Gramedia: Jakarta, 1991). Ali Murtadlo, Bimbingan Konseling Islam Perspektif Sejarah, Jurnal Ilmu Dakwah, 2002).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar