Skip to main content

Permasalahan Pendidikan Islam menurut Pakar

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 04, 2013

Para pakar pendidikan Islam menyoroti permasalahan pendidikan Islam, yaitu: (1) dikotomi ilmu pengetahuan hingga memunculkan masalah islamisasi ilmu pengetahuan (pendidikan); (2) kualitas pendidikan; (3) upaya pendidikan Islam secara terpadu untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya; (4) penggalian konsep pemikiran tokoh-tokoh pendidikan Islam.
Selain itu, pendidikan dihadapkan pada persoalan-persoalan yang begitu pelik, pendidikan Islam yang berperan untuk menumbuhkan nilai-nilai positif manusia tentang kecerdasan, daya kreatif, dan keluhuran budi, hingga saat ini masih dipertanyakan banyak orang.
Tidak jauh berbeda dengan kegagalan pendidikan Islam menurut Ma’arif karena, pertama, sistem pendidikan Islam masih ideologis-otoriter. Kedua, pendidikan Islam masih diajarkan secara literer formalistik sehingga wawasan pluralisme yang menjadi realitas masyarakat kita tidak tampak sekali. Ketiga, materi ajarnya diajarkan secara terpisah-pisah, tidak memenuhi sifat-sifat integrality, holistic, wholistic, continuity, dan costintency sehingga materi ajar lepas dari nilai-nilai agama dan hanya mampu mengembangkan kecerdasan akal dan tidak menyentuh pengembangan kecerdasan emosi dan spiritual.
Menurut pendapat lain, bahwa persoalan utama pendidikan Islam adalah: pertama, adanya dichotomic antara ilmu umum dan agama, kedua, to general knowledge (pembelajaran yang bersifat umum), ketiga, lack of spirit of inquiry (rendahnya semangat melakukan penelitian), keempat, memorisasi (fasilitas perpustakaan, buku, dan sebagainya), kelima, certicate oriented bukan knowledge oriented.
Diluar itu, politik juga memberikan akses yang besar terhadap permasalahan pendidikan. Walaupun 20% APBN dialokasikan untuk pendidikan, tetapi kenyataannya masih jauh panggang daripada api, walaupun ada usaha untuk membenahinya. Sehingga perlu adanya kesadaran politik dan langkah konstruktif agar pendidikan mempunyai peranan penting tidak dihegemoni oleh politik yang ada namun dapat berjalan beriringan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Syamsul Ma’arif, Pendidikan Pluralisme di Indonesia, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2005). Abdul Wahid, Pendidikan Islam Kontemporer: Problem, Tantangan dan Prospek, dalam Ismail SM (Eds.), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar