Skip to main content

Kepribadian (akhlak) dalam Teori Konvergensi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 11, 2013

Dalam teori konvergensi, ilmu akhlak disebut juga dengan istilah personalistik (ilmu kepribadian). William Lois Stern mengemukakan kepribadian (akhlak) merupakan gambaran totaliotas yang penuh arti dalam diri seseorang yang ditujukan kepada suatu tujuan tertentu secara bebas.
Kepribadian (akhlak) dalam teori konvergensi adalah semua tindakan seseorang yang dapat membentuk suatu karakter atau prilaku yang mandiri (tanpa paksaan), yang bertujuan mengembangkan diri artinya semua tindakan seseorang yang muncul adalah hasil pemikiran manusia terlebih dahulu kemudian di wujudkan dengan prilaku; dan mempertahankan diri artinya orang tersebut dapat mempunyai prinsip prilaku yang kuat di dalam lingkungan kehidupannya. Perkembangan kepribadian seseorang berjalan terus sepanjang hidupnya, hasil pelajaran dari pengalaman yang lalu menjadi dasar untuk perkembangan kepribadian selanjutnya.
Masalah kepribadian dalam dalam teori konvergensi, berarti pola tingkah laku seseorang yang unik, terintegrasi dan terorganisir. Pola tingkah laku itu meliputi pandangan seseorang terhadap dunia, cita-citanya dan minatnya, apa yang disukai dan apa yang tidak disukai, kemampuannya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Contohnya memecahkan masalah yang dihadapinya, bagaimana perasaannya terhadap orang lain.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Aksara Baru, 1983). Abdul Mujib et,al., Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001). Jalaludin, Filsafat Pendidikan Islam: Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, (Jakarta: Raja Grafindo, 1994). Samuel Seito, Psikologi Pendidikan (mengutamakan segi-segi perkembangan), (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1994).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar