Skip to main content

Visi SETS dalam Pembelajaran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 26, 2013

Pembelajaran sains di sekolah sekolah selama ini kebanyakan hanya menekankan pada pembelajaran sainsnya saja tanpa menghubungkan dengan unsur lain seperti teknologi, lingkungan maupun masyarakat yang tergabung dalam SETS. Untuk itu pembelajaran bervisi SETS memberi penekanan penting pada kesalingterkaitan antar elemen-elemen SETS.
SETS kepanjangan dari Science, Environment, Technology and Society. Dalam bahasa Indonesia menjadi sains (ilmu pengetahuan), lingkungan, teknologi dan masyarakat. Pada konteks pembelajaran bervisi dan bervisi SETS, urutan SETS membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S-pertama) ke bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan Masyarakat (S-kedua) diperlukan pemikiran tentang berbagai implikasinya dalam Lingkungan (E) secara fisik maupun mental. Oleh karena itu unsur sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat saling berkaitan satu sama lain.
Visi SETS merupakan cara pandang yang membawa ke arah pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini mengandung aspek sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat sebagai satu kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal balik. Sementara visi SETS merupakan cara pembelajaran dengan cara mengaitkan aspek Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat yang sesuai secara timbal balik sebagai satu bentuk keterkaitan intergratif.
Dengan demikian, SETS dapat di anggap sebagai simpul pertemuan (hub) antar berbagai (ilmu) pengetahuan yang telah dan akan diketahui oleh manusia.
Ada beberapa karakteristik dari visi SETS, antara lain tetap memberi pengajaran sains, membawa siswa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat, meminta siswa untuk berfikir tentang bagaimana kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentrasferan sains tersebut ke bentuk teknologi, meminta murid untuk menjelaskan keterkaitan antara unsur sains yang dibincangkan dengan unsur lain SETS, membawa murid untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian daripada menggunakan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi berkenaan.
Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal bergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan.
Dianjurkan Visi SETS tersebut adalah karena sejumlah kelebihan berikut:
  1. Visi SETS memberi peluang pada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan sekaligus kemampuan berfikir dan bertindak berdasarkan data analisis dan sintesis yang bersifat komprehensif dengan memperhitungkan aspek sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat sebagai satu kesatuan tak terpisah.
  2. Visi SETS memberi wadah secara mencukupi kepada para pendidik dan peserta didik untuk menuangkan kemampuan berkreasi dan berinovasi di bidang minatnya dengan landasan SETS secara kuat.
  3. Visi SETS memberi kesempatan pendidik dan peserta didik untuk mengaktualisasikan diri dengan kelebihan SETS
  4. Visi SETS mengukur keberhasilan penyampaian konsep dalam pembelajaran bervisi SETS dengan adanya suatu evaluasi. Evaluasi bersifat non konvensional yakni yang ditekankan disini bukan hanya konsep dasar tetapi juga pengembangan aplikasi konsep dasar tersebut dan keterkaitannya dengan unsure-unsur SETS.
Ciri Pembelajaran bervisi SETS perlu ditampilkan. yaitu, konsep sains yang dipelajari tidak sekedar diperkenalkan sebagai konsep sains murni akan tetapi dikaitkan dengan unsur lain dari SETS. Pembelajaran bervisi SETS dapat bersifat sangat menantang, pengajaran sains bervisi SETS akan sangat membantu perkembangan intelektual, penalaran, ketrampilan, serta inisiatif dan kreatifitas siswa.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Binadja Achmad, Pedoman praktis Pengembangan Rencana Pembelajaran Berdasar Kurikulum 2004 Bervisi dan berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology and Society), (Semarang Laboratorium SETS UNNES Semarang, 2005). Binadja Ahmad, Pendidikan SETS Penerapannya pada Pada Pengajaran. (Makalah disajikan dalam Seminar Lokakarya Pendidikan SETS, 1999).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar