Skip to main content

Pengertian Likuiditas dalam Perusahaan

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 16, 2013

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Pengertian lain likuiditas, adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi kewajiban lancar. Perusahaan yang mempunyai likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas dengan kewajiban lancar). Likuiditas merupakan biaya yang ditanggung pemodal jika ingin menjual sekuritasnya secara cepat.
Sebagai contoh, rumah dianggap lebih tidak likuid dari pada sekuritas, karena untuk menjual dan memperoleh fair price, akan memerlukan waktu yang lebih lama. Untuk sekuritas, pengertian likuiditas dapat diukur dari perbedaan antara (permi ntaan) harga jual dan harga beli. Semakin besar selisih harga tersebut, semakin tidak likuid sekuritas tersebut. Bagi pemodal, portofolio yang lebih likuid akan dinilai lebih menarik daripada portofolio yang tidak atau kurang likuid.
Rasio likuiditas antara lain terdiri dari:
Pertama. Current Ratio, yaitu membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar (current assets/current liabilities). Current Assets merupakan pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau siklus operasi usaha yang normal yang lebi h besar. Current Liabilities merupakan kewajiban pembayaran dalam satu (1) tahun atau siklus operasi yang normal dalam usaha. Tersedianya sumber kas untuk memenuhi kewajiban tersebut berasal dari kas atau konversi kas dari aktiva lancar.
Kedua, Quick Ratio, yaitu membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Persediaan terdiri dari alat-alat kantor, bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Tujuan manajemen persediaan adalah mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada biaya yang minimum. Suatu perusahaan yang mempunyai rasio cepat kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.
Rasio likuiditas yaitu rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. Rasio likuiditas bertujuan menaksir kemampuan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan komitmen pembayaran keuangannya. Semakin tinggi angka rasio likuiditas, akan semakin baik bagi investor. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas tinggi akan diminati para investor dan akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung akan naik karena tingginya permintaan. Kenaikan harga saham ini mengindikasikan meningkatnya kinerja perusahaan dan hal ini juga akan berdampak pada para investor karena mereka akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasinya.
Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansiilnya yang harus segera dipenuhi. Jumlah aktiva lancar pada suatu saat tertentu menunjukkan kemampuan membayar kewajiban yang segera jatuh tempo. Perusahaan dikatakan likuid apabila bisa memenuhi jangka pendeknya.
Ketiga. Current ratio/ working capital ratio/ current obligation, yaitu perbandingan aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities), current ratio (CR) = 2:1 merupakan ukuran kasar dan bukan merupakan pedoman yang mutlak bagi perusahaan, perusahaan perlu menetapkan batas maksimal CR, untuk mempertahankan kemampuan perusahaan, termasuk melalui kredit.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu data tarik dari suatu produk investasi adalah tingkat likuiditas yang tinggi dan unsur ini terdapat pada produk investasi reksadana. Hal ini di mungkinkan karena NAB reksadana setiap hari wajib diumumkan oleh manajer investasi pada surat kabar yang berskala nasional dan selanjutnya para investor dapat menj ual (redemption) kembali unit penyertaannya setiap saat kepada manajer investasi yang mengelola reksa dana yang bersangkutan sesuai dengan nilai NAB yang diumumkan setiap hari di surat kabar oleh manajer investasi tersebut.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Rony Kountur, Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan, (Jakarta: Penerbit PPM, 2008). Henry Faizal Noor, Investasi-Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, (Jakarta: PT Indeks, 2009).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar