Skip to main content

Faktor Penyebab Anxiety Neurosis

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 27, 2013

Ada banyak faktor penyebab terjadinya anxiety neurosis, diantaranya yaitu:
  1. Ketakutan dan kecemasan yang terus-menerus, disebabkan oleh kesusahan-kesusahan dan kegagalan-kegagalan yang bertubi-tubi.
  2. Represi terhadap macam-macam masalah emosional, akan tetapi tidak bisa berlangsung secara sempurna (incomplete repress).
  3. Adanya kecenderungan-kecenderungan harga diri yang terhalang (adler).
  4. Dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapatkan kepuasan dan terhambat, sehingga mengakibatkan banyak konflik batin.
Anxiety yang diderita oleh klien tidak hanya berasal dari kecemasan belaka, akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
Pertama, rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya yang mengancam dirinya. Cemas ini lebih dekat kepada rasa takut, karena sumbernya jelas terlihat dalam fikiran, misalnya ketika ingin menyeberang jalan terlihat berlari kencang seakan-akan menabraknya. Atau seorang mahsiswa yang sepanjang tahun bermain-main saja, merasa cemas (gelisah) apabila ujian datang.
Kedua, rasa cemas yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Yang paling sederhana ialah cemas yang umum, dimana orang merasa cemas (takut) yang kurang jelas, tidaak tertentu dan tidak ada hubungannya dengan apa-apa, serta takut itu mempengaruhi diri pribadi. Ada pula cemas dalam bentuk takut akan benda-benda atau hal-hal tertentu, misalnya takut melihat darah, serangga, binatang-binatang kecil, tempat-tempat tinggi, atau orang ramai. Ini berarti obyek yang ditakuti itu tidak seimbang dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh benda-benda tersebut atau tidak berbahaya sama kali. Selanjutnya ada pula cemas dalam bentuk ancaman, yaitu kecemasan yang menyertai gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa. Orang merasa cemas karena menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, sehingga ia merasa terancam oleh sesuatu itu.
Ketiga, cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Cemas ini sering pula menyertai gejala-gejala gangguan jiwa, yang kadang kadang terlihat dalam bentuk yang umum. Gejala-gejala cemas ada yang bersifat fisik dan ada pula yang bersifat mental. Gejala fisik yaitu : ujung ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur, pukulan jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing, nafas sesak dan sebagainya. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa akan ditimpa bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya/ rendah diri, hilang kepercayaan pada diri, tidak tentram, ingin lari dari kenyataan hidup dan sebagainya.
Bermacam-macam pendapat tentang sebab-sebab yang menimbulkan cemas itu. Ada yang mengatakan akibat tidak terpenuhinya keinginan-keinginan seksual, karena merasa diri (fisik) kurang dan karena pengaruh pendidikan waktu kecil, atau sering terjadi frustrasi karena tidak tercapainya yang diingini baik material maupun sosial. Mungkin pula akibat dipelajari atau ditiru, atau dari rasa tidak berdaya, tidak ada rasa kekeluargaan dan sebagainya. Dengan ringkas dapat dikatakan, bahwa cemas itu timbul karena orang tidak mampu menyesuaikan diri dengan dirinya, dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta : Gunung Agung, 1982).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar