Skip to main content

Definisi Shalawat dan Macamnya

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 08, 2013

Shalawat adalah jamak dari kata shalat yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya (subjeknya). Jika shalawat itu dari Allah swt, maka memberi rahmat kepada makhluk. Sedangkan shalawat dari orang mukmin, maka suatu doa agar Allah memberi rahmat dan kesej ahteraan kepada nabi Muhammad saw dan keluarganya.
Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak, maupun kepentingan bersama. Adapun shalawat sebagai ibadah adalah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dij anjikan Nabi Muhammad saw.
Dengan demikian makna shalawat Allah kepada hamba-Nya di bagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Shalawat umum adalah shalawat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh. Sedangkan shalawat khusus adalah shalawat Allah kepada rasul-Nya, para nabi-Nya, teristimewa shalawat-nya kepada Nabi Muhammad saw.
Dalil-Dalil diisyariatkannya Shalawat, diantaranya Surat al-Ahzab ayat: 56;
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Hasan al-Banna menyatakan bahwa, adab shalawat antara lain; Pertama, kekhusukan dan kesopanan, menghadirkan makna kalimat-kalimat shalawat, berusaha memperoleh kesan-kesannya, dan memperhatikan maksud-maksud serta tujuan-tujuannya
Kedua, merendahkan suara sewajarnya disertai konsentrasi sepenuhnya dan kemauan secukupnya sampai tidak terkacau oleh sesuatu yang lain.
Ketiga, menyesuaikan zikir kita dengan suara jamah, kalau zikir itu dibaca secara berjamaah, maka tak seorangpun yang mendahului atau terlambat datang, tetapi ia harus memulai bersama mereka dari kalimat yang pertama kali ia dapatkan kemudian setelah selesai, ia harus mengganti zikir yang belum dibacanya. Hal ini dimaksudkan, agar tidak menyimpang dari bacaan yang semestinya, dan supaya tidak berlainan iramanya.
Keempat, bersih pakaian dan tempat, serta memelihara tempat-tempat yang dihormati dan waktu-waktu yang cocok. Hal ini menyebabkan adanya konsentrasi penuh kejernihan hati dan keikhlasanniatnya.
Kelima, setelah selesai berzikir dengan penuh penuh kekhusyukan dan kesopanan, di samping meninggalkan perkataan yang tidak berguna juga meninggalkan permainan yang dapat menghilangkan faedah dan kesan zikir sehingga efek zikir akan selalu melekat pada diri pengamal zikir
Macam-macam shalawat sangat banyak jenisnya, sehingga penulis memberikan beberapa contoh shalawat yang sering di pakai oleh masyarakat, yaitu; Shalawat Fatih, Shalawat Kamilah (Nariyah-Tafrijiyyah), Shalawat Badriyah, Shalawat Munjiyat, Shalawat Sa’adah, Shalawat Ulul Azmi, Shalawat Mukafaah, dan masih banyak bentuk shalawat lain.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Bambang Irawan, The Power of Shalawat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar