Skip to main content

Pengertian Alam Mahsyar

Oleh: AnonymousPada: January 30, 2013

Alam Mahsyar adalah salah satu tempat di hari kemudian menurut ajaran Islam. Alam Mahsyar adalah tempat pertama kali manusia dikumpulkan pada awal alam akhirat. Semua mahluk akan digiring dengan bertelanjang kaki, tidak berpakaian sehelaipun dan dalam keadaan belum dikhitan menuju kepadang mahsyar, yaitu suatu padang yang tak terlihat adanya tonjolan, gundukan tanah, cekungan maupun lengkungan, dimana orang bisa bersembunyi. Ia dataran yang membentang luas tidak ada batasnya.
Tiupan yang pertama sangkala telah menggoncangkan dan menghancurkan alam seisinya. Kematian seluruh makhluk terjadi secara bersamaan yang kemudian diikuti dengan tiupan yang membangkitkan umat manusia dari kehancurannya. Disini tidak ada bangunan satu pun untuk berlindung, tidak ada tenda untuk berteduh, tidak ada gundukan yang menghalangi pandangan mata.
Manusia pada hari itu terbagi dalam tiga kelompok sebagaimana ketika mereka hidup di dunia yaitu kafir, munafik, dan mukmin. Ketiga kelompok ini mendapatkan naungan sesuai dengan predikat masing-masing. Firman Allah swt. Orang munafik dinaungi oleh awan panas, oleh karena mereka menjaga diri dari panas semasa hidup di dunia. Orang-orang mukmin dinaungi oleh cahaya bersinar berhadapan di sebelah kanan mereka. Dan orang-orang kafir dinaungi oleh asap gelap, karena mereka semasa di dunia dalam keadaan terang benderang.
Di alam Mahsyar berdasarkan ayat al-Quran, hanya ada tujuh orang yang diistemewakan oleh Allah swt. Mereka yang mendapat naungan rahmat-Nya ini adalah:
  1. Penguasa yang adil.
  2. Remaja yang taat perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
  3. Dua orang yang saling mencintai, berkumpul dan berpisah karena Allah.
  4. Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh perempuan yang rupawan mengelak.
  5. Seorang yang beribadah dan berdzikir kepada Allah dalam senyap.
  6. Seorang yang bersedakah tanpa sepengetahuan tangan kirinya.
  7. Seorang laki-laki yang hatinya terpaut pada masjid.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Syamsul Rijal Hamid, Jalan ke Hadirat Allah, (Jakarta: Cahaya Salam, 2003). Ahmad Taufiq, Negeri Akhirat Konsep Eskatologi Nuruddin Ar-Raniri, (Solo: Tiga Serangkai Pustaksa Mandiri, 2003). Harun Nasution dkk, Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan,1992). Ja’far Subhari, Maafahim al-Qur’an: al-Syafa’ah, Terj. Ahsin Muhammad tentang dibenarkannya syafaat dalam Islam: menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar