Skip to main content

Pengertian Alam Barzakh

Oleh: AnonymousPada: January 29, 2013

Setelah manusia itu mengakhiri kehidupan di alam dunia, maka selanjutnya mengalami perpindahan alam lagi yaitu menempuh kehidupan di alam kubur yang biasa diistilahkan alam barzakh.
Kata barzakh berarti suatu interval, suatu masa yang memiliki antara. al-Quran menamakan kehidupan antara kematian dan hari pengadilan besar sebagai alam barzakh.
... Sehingga apabila datang kematian kepada seseorang dan mereka, dia berkata: Ya Tuhanku, kembalikan aku (ke dunia) agar aku berbuat amal shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-sekali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding (barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan" (al-Quran, Al Mu’minun 23 : 99-100).
Ini adalah ayat satu-satunya yang menyebut interval antara kematian dan pengadilan terakhir alam barzakh. Ayat ini juga mnenunjukkan kehidupan sesudah mati hanya sampai pada menyebutkan bahwa sebagian orang bertaubat setelah mati dan memohon supaya dikembalikan ke dunia akan ditolak.
Menurut kamus al-Munnawir barzakh artinya dinding pemisah.Secara istilah adalah dinding yang membatasi antara kehidupan dunia dan akhirat. Sedangkan dalam Ensiklopedi kata barzakh berarti rintangan atau halangan diantara dua hal atau dua tempat. Secara khusus diartikan pembatas. Sebuah masa peralihan dimana seluruh entitas berkumpul bersama.
Jadi batas atau barzakh antara laut asin dan laut tawar (sebagai kiasan antara dunia ini dengan hari akhir) tidak dapat dilampaui oleh seseorang kecuali melalui barzakh (batas antara) yakni kematian yang menghalangi kembali ke dunia atau menghalangi reinkarnasi. Bahkan manusia secara umum jika mereka mampu menghubungkan antara tubuh dan jiwa, antara materi dan jiwa, dan terutama antara kesadaran individual dan kesadaran ketuhanan, mereka juga dinamakan sebagai barzakh.
Kehidupan di alam barzakh sifatnya hanya sementara waktu yaitu hingga datangnya hari kiamat sebab setelah datangnya hari kiamat nanti akan ada kehidupan lagi yaitu kehidupan tahap yang ke empat (terakhir) yakni kehidupan di alam akhirat.
Bey Arifin dalam bukunya Hidup Sesudah Mati menulis sebagai berikut:
“Diterangkan bahwa ruh-ruh orang yang baik sesudah bercerai dengan jasad di alam barzakh mendapat bentuk dan rupa, sehingga masing-masing yang selama hidup di dunia ini berkenalan, bergaul, dan berkasih sayang.”
Ruh itu hidup kekal abadi, tidak akan musnah, hancur atau lebur. Sesudah seseorang mati dan tubuhnya dikuburkan dalam tanah, dibakar menadi abu atau masuk samudra menjadi air ruhnya tetap hidup, tetap mendengar melihat dan merasa. Dengan lain perkataan ruhnya tetap hidup tanpa tubuh kasar seperti hidupnya Malaikat, Jin dan mahluk halus lain yang telah sama-sama kita ketahui sendiri. Hidup dalam keadaan lebih sadar, lebih mengerti, lebih tajam penglihatan dan pendengaran.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Anis Masykur, Menyikap Tabir Kematian Prespektif Al-Qur'an dan Hadits, (Jakarta: Almawardi Prima, 2003). Morteza Mutahhari, Kehidupan Yang Kekal, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1984). Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997). Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam, terj. Gufron A. Mas'adi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002). Abu Muhammad, Jalan Menuju Kematian dan Tanya Jawab di Alam Kubur, (Surabaya: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar