Skip to main content

Model Pembelajaran Hands on Mathematics

Oleh: AnonymousPada: January 19, 2013

Hands on mathematics berarti matematika dengan sentuhan tangan atau mengutak-atik obyek dengan tangan. Hands on mathematics ini merupakan model pembelajaran dalam rangka menemukan konsep atau prinsip matematika melalui kegiatan eksplorasi, investigasi dan konklusi yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan emosional.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksplorasi artinya kegiatan atau penyelidikan atas sesuatu untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru dialami. Investigasi disini maksudnya adalah peserta didik dituntut untuk lebih aktif mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika khususnya materi luas segi empat sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada peserta didik. Sedangkan konklusi disini maksudnya peserta didik menarik kesimpulan, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi.
Dengan adanya benda-benda tiruan ataupun obyek konkrit yang secara sengaja disiapkan untuk lebih merangsang pikiran peserta didik dalam mengkonstruksi pengertian. Benda-benda tiruan ini biasa disebut dengan alat peraga.
Dalam model pembelajaran hands on mathematics, peserta didik melakukan percobaan dengan alat peraga secara individual atau kelompok. Tekniknya sama dengan teknik demonstrasi, perbedaannya adalah bahwa dalam hal ini peserta didik lebih aktif dan diharapkan mereka menemukan berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran baik pemahaman konsep penalaran dan komunikasi maupun pemecahan masalah.
Model pembelajaran hands on mathematics mempunyai beberapa kelebihan yaitu;
  1. Peserta didik berpartisipasi aktif di dalam kegiatan belajar, sebab mereka tidak hanya sekadar mendengarkan informasi atau ilmu pengetahuan.
  2. Peserta didik benar-benar dapat memahami suatu konsep atau rumus, sebab peserta didik mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus itu.
  3. Model pembelajaran hands on mathematics menimbulkan semangat ingin tahu dari peserta didik.
  4. Dengan adanya alat peraga, dapat mengkonkritkan materi yang akan dipelajari.
Sedangkan kelemahan model pembelajaran hands on mathematics, membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat digunakan untuk setiap topik dalam pelajaran matematika.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007). al-Krismanto, Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Departemen pendidikan nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) matematika Yogyakarta, 2003). Tim Penyusun Kamus, Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007). Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar