Skip to main content

Pengertian dan Objek Psikoterapi Islam

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 12, 2012

Dari pengertian psikoterapi, maka pengertian psikoterapi Islam adalah proses perawatan atau penyembuhan penyakit kejiwaan melalui teknik dan metode psikologi Islami. Kata islam adalah kata yang mensifati dari kata psikoterapi. Maksudnya bahwa praktek psikoterapi tersebut dilaksanakan sesuai dengan ajaran dan norma islam.
M. Hamdani Bakran Adz-dzaky mengemukakan bahwa pengertian psikoterapi islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah, Malikat-Malaikat-Nya, Rasul-Nya.
H. Fuad Anshori juga mengemukakan psikoterapi islam adalah upaya penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara rohaniyyah yang didasarkan pada tuntutan al-Quran dan al-Hadis, dengan metode anlisi esensial empiris serta ma’rifat terhadap segala yang tampak pada manusia.
Psikoterapi islam juga dapat diartikan sebagai upaya mengatasi beberapa problem kejiwaan yang didasrkan pada pandangan agama islam. Psikoterapi islam mempercayai bahwa keimanan dan kedekatan terhadap akan menjadi kekuatan yang sangat berarti bagi kebaikan problem kejiwaan seseorang. Mencegah berbagai problem kejiwaan dan menyempurnakan kualitas manusia disamping pendekatan psikospiritual (dengan keimanan dan kedekatan kepada Allah). Psikoterapi islam juga disandarkan penggunaan alat fikir dan usaha nyata manusia untuk memperbaiki diri. Psikoterapi islam tidak semata-mata membebaskan orang-orang dari penyakit, tetapi juga perbaikan kualitas kejiwaan seseorang.
Obyek yang menjadi fokus penyembuhan, parawatan atau pengobatan dari psikoterapi islam adalah manusia secara utuh, yakni yang berkaitan dengan penggunaan pada :
Mental, yaitu hubungan dengan pikiran, akal, dan ingatan. Misalnya mudah lupa, malas berfikir, tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu mengambil sutau keputusan yang baik, picik, dan tidak memiliki kemampuan membedakan halal dan haram, yang bermanfaat dan yang mudharat serta yang baik dan yang batil.
Mental yang sehat ditandai sifat-sifat, diantaranya; mempunyai kemampuan untuk bertindak secara efesien, memiliki tujuan hidup yang jelas, konsep diri yang sehat, ada koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri dan integrasi kepribadian, dan batinnya selalu tenang. Mental yang tidak sehat akan merasakan ketidaktenangan dan kebahagiaan. Akan tetapi mental yang sehat, sebaliknya akan merasakan kebahagiaan.
Spiritual, yaitu yang berhubungan dengan masalah ini. Semangat atau jiwa religius, yang berhubungan dengan agama, keimanan, kesolehan, dan menyangkut nilai-nilai transendental. Seperti syirik, nifak, fasik, dan kufur. Penyakit batiniah atau spiritual ini sangat sulit untuk disembuhkan atau diobati. Karena ia sangat tersembunyi didalam diri setiap orang.
Moral (Akhlak), yaitu suatu keadaan yang melekat pada manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, perimbangan atau pemikiran atau sikap mental atau watak yang terjabarkan dalam bentuk berfikir, berbicara, bertingkah laku, dan sebagainya sebagai ekspresi jiwa.
Moral merupakan ekspresi dari kondisi mental atau spiritual. Ia muncul dan hadir secara spontan, otomatis, dan tidak dibuat-buat, atau direkayasa. Perbuatan atau tingkah laku itu kadang­kadang sering tidak disadari, bahwa perbuatan dan tingkah lakunya menyimpang dari norma-norma agama dan akhirnya dapat membahayakan dirinya dan orang lain. Seperti pemarah, dengki, dendam, suka mengambil hak milik orang lain, pemalas, berprasangka buruk, mudah putus asa dan sebagainya.
Fisik, tidak semua gangguan fisik dapat disembuhkan dengan psikoterapi islam. Kecuali memang kalau ada izin dari Allah. Akan tetapi ada kalanya sering dilakukan secara kombinasi dengan terapi medis seperti lumpuh, penyakit jantung, liver, buta, dan sebagainya.
Terapi fisik yang paling berat dilakukan oleh psikoterapi islam, apabila penyakit itu disebabkan karena dosa-dosa yang telah dilakukan oleh seseorang seperti wajah dan kulit tampak hitam, luka bahkan lebih kotor lagi seperti penyakit kulit (korengan, kudis atau bintik­bintik hitam), padahal mereka telah melakukan berbagai macam upaya agar dapat sembuh dari penyakit-penyakit itu. tetapi tidak kunjung sembuh.
Dalam psikoterapi Islam, penyembuhan yang paling utama dan sangat mendasar adalah pada eksistensi dan esensi mentalnya dan spiritual manusia. Manusia yang telah memiliki eksistensi emosional yang stabil adalah seseorang yang telah memiliki mental dan spiritual yang baik, benar, cerdas, dan suci, karena dalam perlindungan dan bimbingan Allah.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Singgih D. Gunarso, Konseling dan Psikoterapi, (BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1992). M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam (Penenrapan Metode Sufistik), (Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2002). Fuad Anshori, AplikasiPsikologi Islam, (Fakultas Psikologi, Yogyakarta, 2000). Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dan kesehatan Mental dalam Islam, (Bandar Maju, Bandung, 1989). Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, (Gunung Agung, Jakarta, 1985).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar