Skip to main content

Kitab Suci Kristen; Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 17, 2012

Pada dasarnya kitab suci agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan adalah sama yaitu Al-Kitab atau Bijbel, yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Namun di antara 49 buah kitab di dalam Perjanjian Lama ada 10 kitab yang tidak diakui Kristen Protestan. Kitab-kitab yang tidak diakui Protestan ialah yang disebut 'Deuterokanonika', yang ada di dalam Perjanjian Lama tetapi tidak terdapat dalam Kanon Yahudi, karena menurut Protestan Deuterokanonika itu merupakan dongeng atau jiplakan (apokrif)
Menurut Maurice Bucaille :
Bahwa pada mulanya kitab Perjanjian lama itu adalah merupakan tradisi rakyat Yahudi yang bersandarkan pada ingatan manusia yang selalu dinyanyikan oleh orang-orang Israel dalam bentuk puisi dan prosa. Misalnya nyanyian makan pagi,. akhir panen, pekerjaan, nyanyian sumur (Bilangan 21:17), perkawinan, kematian, nyanyian perang seperti Debarah' (Hakim­hakim 5,1-32), pemujaan kemenangan perang dalam pimpinan Yahweh (Bilangan, 10:35). Nyanyian-nyanyian tersebut diwariskan dengan perantaraan keluarga, rumah-rumah ibadah dalam bentuk sejarah bangsa yang terpilih oleh Tuhan. Sejarah tersebut kemudian. menjadi dongengan Jatam (Hakim-hakim, 9: 7-2.1).
Perjanjian lama merupakan kumpulan pasal-pasal yang isinya bermacam-macam, yang ditulis selama lebih dari sembilan abad dalam beberapa bahasa yang dimulai dengan tradisi lisan. Pasal-pasal itu banyak yang sudah dikoreksi dan dilengkapi sesuai dengan peristiwa dan kejadian atau kebutuhan tertentu pada waktu yang berjauhan jaraknya. Namun pasal­pasal tersebut kesemuanya berasal dari Tuhan, walaupun ia ditulis oleh orang­orang yang mendapat wahyu dari Ruhul Kudus.
Banyak pakar mengatakan, Perjanjian Lama, merupakan kitab suci Yahudi yang terkumpul sedikit demi sedikit sampai periode agama Kristen. Pasal­-pasalnya telah ditulis, disempurnakan dan ditinjau kembali di antara abad 10 sampai dengan abad kesatu S.M.
Perjanjian Lama tersebut terdiri dari 39 kitab sebagai berikut: Kejadian; Keluaran; Imamat; Bilangan; Ulangan Yosua; Hakim-hakim; Rut; I Samuel; II. Samuel; I Raja-raja; II. Raja-raja; I Tawarikh; II Tawarikh :Ezra; Nehemia Ester; ayub; Mazmur; Amsal; Pengkhotbah; Kidung Agung; Yesaya; Yeremia; Ratapan; Yehezkiel; Daniel; HOSEA; Yoel; Amos; Obaya; Yunus; Mikha; Nahum; Habakuk; Zefanya; Hagai; Zakaria; Maleakhi
Sedangkan yang merupakan kitab Deuterokanonika terdiri dari; 1.Tobit; 2. Yudit; 3. Tambahan pada kitab Ester; 4. Kebijaksanaan Satomo 5. Yesus bin Sirakh; 6. Barukh; 7. Surat dari Nabi Yeremia; 8.Tambahan pada kitab Daniel; 9. Kitab Makabe yang pertama; 10. Kitab Makabe yang kedua
Kaum Protestan hanya membagi Perjanjian Lama dalam tiga bagian yaitu Taurat Musa, Kitab-kitab Para Nabi dan Surat-surat. Sedangkan Katolik membagi menjadi 5 bagian.
Perjanjian Lama menurut Umat Yahudi dibagi sebagai berikut:
  1. Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan).
  2. Kitab Nabi-nabi meliputi Nabi-nabi yang dulu (Yusak, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja). Nabi-nabi yang kemudian (Yesaya, Yeremia, Yezezkil, dan 12 Nabi kecil mulai dari Hosea sampai Maleakhi).
  3. Surat-surat, terdiri dari Mazmur, Ayub, Amtsal, Rut, Nudub, Al-Khatib, Ester, Daniel, Ezra, Nehemia' dan Tawarekh. Masih ada dua kitab yang tidak tergolong pada kitab Israel yaitu kitab Ayub (keturunan Isu), dan kitab Yunus (Nabi orang Ninive), tetapi masuk juga dalam Perjanjian Lama serta diakui oleh penganutnya.
Selain dari Kitab Perjanjian Lama umat Kristen baik Katolik atau Protestan, mempunyai kitab suci yang disebut Perjanjian Baru. Kedua kitab ini biasanya merupakan satu kitab yang disebut Alkitab. Sebenarnya istilah Perjanjian Baru dapat diartikan tata keselamatan yang dilakukan Allah (baca: Alah) ke dalam diri Yesus.
Persembahan diri Yesus di Kayu Salib merupakan perjanjian bahwa dengan demikian orang yang .percaya akan memperoleh keselamatan.
Kitab Perjanjian Baru terdiri dari bermacam-macam kitab yang ditulis .oleh beberapa orang dan merupakan sumber patokan kepercayaan (kanonik) dan merupakan sumber ajaran bagi agama Kristen Katolik. Kitab­kitab yang merupakan isi Perjanjian Baru ini ditetapkan pada tahun 380 M yang menurut sejarahnya telah dipilih dari sekian banyak Injil dan tulisan-tulisan yang dianggap suci dan tersebar dalam masyarakat Kristen pada abad pertama Masehi.
Dalam Al-Kitab terbitan Lembaga Al-kitab Indonesia Jakarta tahun 1990 Perjanjian Baru itu terdiri dari:
1. Injil Matius; 2. Injil Markus; 3. Injil Lukas lnjil Yohanes; 5. Kisah Para Rasul 6. Surat Paulus kepada Jemaat di Roma; 7. Surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Korintus, 8. Surat Paulus yang kedua kepada Jemaat di Korintus; 9. Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia; 10. Surat Paulus kepada Jemaat di Etesus; 11. Surat Paulus kepada Jemaat di Fillipi; 12. Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose; 13. Surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Tesalonika; 14. Surat Paulus yang kedua kepada jemaat di Tesalonika, 15. Surat Paulus yang pertama kepada Timotius; 16. Surat Paulus yang kedua kepada Timotius; 17. Surat Paulus kepada Titus; 18. Surat Paulus kepada Filemon, 19. Surat kepada orang Ibrani, 20. SuratYakobus; 21. :Surat Petrus yang pertama; 22. Surat Petrus yang kedua. 23. Surat Yohanes yang pertama; 24. Surat Yohanes yang kedua; 25. Surat Yohanes yang ketiga 26. Surat Yudas; 27. Wahyu kepada Yohanes.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
H.A. R. Gibb, Mohammadanisme, (London 1953). Fathuddin Abdul Gani, Agama Katholik, di dalam Agama-Agama di Dunia, (IAIN Sunan Kalijaga, Press, Yogyakarta, 1988). Nico Syukur Dister, Pengantar Teologi, (Kanisius, Yogyakarta, 1992).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar