Skip to main content

Model Pembelajaran SQ3R

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 23, 2012

Model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dikemukakan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan bisa diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar.
Model pembelajaran SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks, yang meliputi: Pertama, Survey yakni memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks. Kedua, Question, yakni menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks. Ketiga, Read, yakni membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Keempat, Recite, yakni menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan. Kelima, Review, yakni meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah ke dua dan ketiga.
Langkah-langkah Model pembelajaran SQ3R
Survey (Memeriksa dan Meneliti)
Langkah pertama, dalam melakukan aktivitas survey, guru perlu membantu dan mendorong siswa untuk memeri ksa atau meneliti secara singkat seluruh struktur teks. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui panjangnya teks, judul, bagian (heading) dan judul subbagian (subheading), istilah dan kata kunci, dan sebagainya. Dalam melakukan survey, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri (berwarna kuning, hijau, dan warna lainnya) seperti stabilo untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan, perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah selanjutnya.
Question (Bertanya)
Langkah ke dua, guru sebaiknya memberi petunjuk atau contoh kepada para siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan tergantung pada panjang pendeknya teks, dan kemampuan siswa dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari siswa berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin mereka hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan siswa tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya.
Read (Membaca)
Langkah ketiga, guru sebaiknya menyuruh siswa untuk membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi.
Recite (mengomunikasikan setiap jawaban yang telah di temukan)
Langkah keempat, sebaiknya guru menyuruh menyebutkan lagi jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Siswa dilatih untuk tidak membuka catatan jawaban. Jika sebuah pertanyaan tak terjawab, siswa tetap disuruh menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.
Review (Mengulangi)
Pada langkah kelima, langkah terakhir (review), guru sebaiknya menyuruh siswa meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat.
Seperti halnya model pembelajaran lain, model pembelajaran SQ3R memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan model pembelajaran SQ3R;
  1. Siswa diarahkan untuk terbiasa berpi kir terhadap bahan bacaan sehingga siswa menjadi lebih aktif dan teiatih untuk bisa membuat pertanyaan.
  2. Siswa berusaha untuk memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang mendalami isi bacaan atau teks tersebut.
  3. Siswa dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk saling bertukar pendapat dalam memahami konsep materi yang disajikan dalam uraian teks.
Adapun kekurangan model pembelajaran SQ3R
  1. Alokasi waktu yang digunakan untuk memahami sebuah teks dengan model pembelajaran SQ3R mungkin tidak banyak berbeda dengan mempelajari teks biasa.
  2. Siswa sulit dikondisikan (ramai) saat berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mempelajari teks materi pelajaran.
Alokasi waktu yang diperlukan untuk memahami sebuah teks dengan model pembelajaran SQ3R, mungkin tak banyak berbeda dengan mempelajari teks secara biasa. Akan tetapi, hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R dapat diharapkan lebih memuaskan, karena dengan metode ini siswa menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada intisari atau kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2006). Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2008).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar