Skip to main content

Metode Targhib dan Tarhib dalam Pendidikan

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 13, 2012

Secara bahasa (etimologi) kata targhib dalam bahasa Arab dari kata raggaba yang berarti membujuk menjadikan suka. Sedangkan kata tarhib berasal dari kata rahhaba yang mempunyai arti menakuti, dan mengintimidasi.
Pengertian targhib secara istilah (terminologi), Abdurrahman An-Nahlawi menjelaskan, pengertian targhib sebagai suatu janji yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan kelezatan dan kenikmatan namun penundaan itu bersifat pasti baik dan murni serta dilakukan melalui amal saleh, atau dari kelezatan yang membahayakan (pekerjaan buruk).
Pengertian tarhib secara istilah adalah ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau perbuatan yang telah dilarang Allah.
Dari pengertian etimologi dan terminologi di atas ada beberapa hal yang dapat digaris bawahi yang merupakan hal pokok dalam targhib dan tarhib, yaitu :
  1. Janji dan ancaman
  2. Perbuatan atau tindakan
  3. Akibat atau hasil yang akan di terima.
Melihat pengertian targhib dan tarhib, maka targhib dan tarhib dapat dikaitkan dengan pendidikan sebagai sebuah metode. Dalam pendidikan metode targhib merupakan suatu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan motivasi untuk melakukan dan mencintai kebaikan dan rayuan untuk melakukan amal saleh dan memberikan urgensi kebaikan itu sendiri. Sehingga anak didik melakukan dengan ikhlas dengan harapan akan memperoleh imbalan atau pahala dari Allah swt.
Substansi dari metode targhib yaitu memotivasi diri untuk melakukan kebaikan. Baik memotivasi diri itu tumbuh karena faktor-faktor ekstrinsik atau pengaruh-pengaruh dari luar, maupun faktor instrinsik atau faktor-faktor dari dalam diri sendiri peserta didik.
Keinginan-keinginan yang ada pada benak peserta didik, seperti cita-cita menjadi dokter, seorang pendidik, dan tokoh masyarakat mempunyai sugesti yang sangat kuat bagi peserta didik untuk mewujudkan cita-citanya.
Demikian pula dengan gambaran-gambaran yang diberikan oleh pendidik tentang kesuksesan seorang yang pintar dan giat belajar, atau pengalaman kehidupan di sekitar lingkungan peserta didik baik pengalaman yang baik dan buruk, akan turut serta pula memberikan sugesti pada ukuran motivasi yang dimiliki jiwa seorang peserta didik.
Sedangkan metode tarhib diartikan suatu cara yang digunakan dalam pendidikan sebagai bentuk penyampaian hukuman atau ancaman kekerasan terhadap anak didik yang bandel yang tidak mampu lagi dengan berbagai metode lain yang sifatnya lebih lunak. Dengan adanya metode ini anak didik diharapkan akan jera dan meninggalkan hal-hal yang negatif karena merasa takut akan ancaman dan hukuman ynag akan diterimanya baik dari orang tua, guru maupun ancaman dari Allah kelak di hari akhirat.
Ada batasan-batasan yang membolehkan metode tarhib dapat digunakan oleh pendidik. selain untuk tujuan menumbuhkan motivasi pada peserta didik, penggunaan metode ini juga dibatasi jika metode-metode lain yang lebih lunak sudah tidak lagi memungkinkan untuk digunakan. Penggunaan metode tarhib ini bahkan sebisa mungkin diminimalisir. Ancaman-ancaman yang diberikan pada peserta didik bagaimanapun memberikan dampak psikologi yang kurang baik.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997). Hakim, Kamus Ilmiah Istilah Populer Sebagai Pegangan Para Intelektual Pelajar dan Umum, (Surabaya: Penerbit Terbit Terang). Warson Munawir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997). Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan Masyaakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995). An-Nahlawi, Usluk Tarbiyatul Islamiyah Wa Aslibuha, Terjemahm Hery Noer Ali., Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, (Bandung: Diponegoro, 1992).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar