Skip to main content

Konsep Pendidikan Karakter

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: October 22, 2012

Secara definitif, terdapat banyak pendapat mengenai karakter, perbedaan itu karena pendekatan dan penekanan yang berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Istilah karakter secara etimologi menurut Abdullah Munir berasal dari bahasa Yunani Charassein yang berarti mengukir. Sifat utama ukiran adalah melekat kuat pada benda yang diukir. Sementara Doni Koesoema menyebutkan bahwa karakter berasal dari kata Karasso yang artinya cetak biru atau format dasar.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai hidup, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, alam dan lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia. Pendidikan karakter menggarap berbagai aspek dari pendidikan moral, pendidikan kewarganegaraan, dan juga pengembangan karakter.
Menurut Doni Koesoema Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri. Segala usaha baik yang formal di sekolah ataupun informal dalam keluarga dan lingkungan yang memberi kebebasan seseorang untuk berkembang merupakan proses pendidikan dalam arti luas. Dari sinilah karakter individu terbentuk, terutama dalam lingkungan keluarganya sebagai lingkungan pertama bagi tumbuh kembang seseorang.
Pendidikan karakter harus bersifat membebaskan karena hanya dalam kebebasannya individu “dapat menghayati kebebasannya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas pertumbuhan dirinya sendiri sebagai pribadi dan perkembangan orang lain dalam hidup mereka”. Kebebasan dalam hal ini berarti tidak mengekang kreativitas dan potensi anak dengan belenggu sekolah atau keotoriteran orang tua.
Konsep pendidikan karakter, sama halnya dengan membahas manusia sebagai pribadi serta perilakunya dalam masyarakat. Tentu saja hal itu menyangkut permasalahan kebudayaan, etika, moral dan akhlak. Dengan demikian akan dapat dipahami urgensi pendidikan karakter bagi kehidupan manusia dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Yudi Latif, Menyemai Karakter Bangsa, (Jakarta: Kompas, 2009). Doni Koesoema, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta: Grafindo, 2007). Achmad Maulana dkk, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Absolut, 2004).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar